Kamis 17 Aug 2023 21:41 WIB

Hendak Mendarat di Selangor Jet Pribadi Hantam Mobil, Sepuluh Orang Tewas

Pesawat membawa enam penumpang dan dua kru.

Regu pemadam kebakaran memeriksa lokasi kecelakaan jet pribadi di Shah Alam, Malaysia, Kamis (17/8/2023).
Foto: AP Photo/Vincent Thian
Regu pemadam kebakaran memeriksa lokasi kecelakaan jet pribadi di Shah Alam, Malaysia, Kamis (17/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR – Sebuah jet pribadi berukuran kecil menghantam sebiah sepeda motor dan mobil, menyebabkan sepuluh orang tewas. Kecelakaan ini terjadi saat jet berupaya mendarat di sebuah bandara di pinggiran ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, Kamis (17/8/2023). 

Di media sosial video kecelakaan ini telah dilihat oleh ratusan ribu orang. Asap tebal terlihat tak lama setelah pesawat menabrak mobil dan sepeda motor. Sejumlah saksi menyatakan tak bisa berbuat apa-apa ketika pengendara motor terbakar dan berteriak minta tolong. 

Baca Juga

Pesawat Beechcraft Model 390 (Premier 1), jenis pesawat jet pribadi ringan ini, membawa enam penumpang dan dua kru saat menabrak mobil dan motor dekat kota Elmina, Shah Alam pukul 14.08 waktu setempat. Dua korban lainnya adalah pengendara motor dan mobil.

‘’Kecelakaan ini terjadi sebelum jet mendarat di bandara,’’ kata Kepala Kepolisian Selangor Hussein Omar Khan. Pesawat, jelas dia, kehilangan kontak dengan menara pengawas lalu lintas udara kemudian menghantam mobil dan sepeda motor di jalan bebas hambatan. 

‘’Tak ada pemberitahuan darurat, pesawat sebelumnya memberikan informasi siap mendarat ke pengawas,’’ ujar Hussein. Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) menyatakan pesawat terbang dari pulau wisata Langkawi ke Bandara Sultan Abdul Aziz Shah, Selangor. 

Kementerian Transportasi Malaysia yang dikutip Straits Times mengonfirmasi salah satu korban adalah anggota parlemen dari Negara Bagian Pahang, Johari Harun (54). Tahun lalu ia menjadi kandidat dari Barisan Nasional. 

Kepala Eksekutif CAAM Norazman Mahmud menuturkan, pesawat tersebut melakukan kontak pertama dengan Subang Air Traffic Control Tower pukul 14.47 dan landing clereance diberikan semenit kemudian yaitu pukul 14.48. 

‘’Pada pukul 14.51, Subang Air Traffic Control Tower mengobservasi asap dari lokasi kejadian tetapi tak ada panggilan darurat dilakukan oleh pesawat jet pribadi itu,’’ kata Norazman dalam sebuah pernyataan.  

Dalam keterangannya, CAAM menyatakan, penerbangan itu dioperasikan oleh perusahaan bernama Jet Valet Sdn Bhd, sebuah perusahaan layanan jet pribadi Malaysia. Mereka belum memberikan respons atas kejadian ini. 

Media lokal yang mengutip keterangan Jet Valed melaporkan, mereka akan bekerja sama dengan pemerintah dalam investigasi atas kecelakaan ini. 

Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke melakukan konferensi pers pada Kamis di Bandara Subang mengenai kecelakaan tersebut.’’Upaya untuk mendapatkan informasi dari kotak hitam pesawat sedang dilakukan,’’

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement