REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Kelompok paramiliter utama Sudan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) pada Senin (21/8/2023) mengakui telah menewaskan 260 tentara Pasukan Bersenjata Sudan (SAF) di tengah bentrokan yang intens. Lewat pernyataan RSF juga mengatakan telah merebut daerah unit tank SAF di Khartoum selatan dan menyita tank serta kendaraan militer.
"Pasukan kami telah membuat terobosan yang luar biasa pada pertempuran hari ini di sekitar unit tank SAF di Al Shagara (Khartoum), menyita banyak senjata, membunuh 260 tentara musuh dan menangkap ratusan lainnya," kata RSF.
Namun SAF membantah klaim tersebut. Mereka mengonfirmasi bahwa pasukan khusus militer berhasil menangkis serangan RSF di unit tank.
"Pasukan kami berhasil menghadang upaya serangan RSF yang gagal. Unit khusus SAF telah mengalahkan RSF dan saat ini masih melacak mereka dan melakukan inspeksi lingkungan sekitar unit tank," kata pihak RSF lewat pernyataan di media sosial.
Menurut saksi mata, telah terjadi pertempuran agresif pada Senin antara kedua pihak di Khartoum selatan dan Omdurman dengan maraknya serangan udara, pengeboman dan serangan drone. RSF berulang kali menyerang unit tank di lingkungan Al Shagara sehingga membuat warga di lingkungan terdekat Gabra dan Al-Sahafa dan daerah lainnya meninggalkan rumah mereka.
Ribuan orang terbunuh dan lebih dari empat juta orang mengungsi sejak awal perang antara RSF dan SAF pada 15 April, terutama di Khartoum dan Negara Bagian Darfur.