Selasa 22 Aug 2023 20:42 WIB

Kelompok Paramiliter RSF Akui Tewaskan 260 Tentara Sudan

Ribuan orang terbunuh dan lebih dari empat juta orang mengungsi akibat konflik Sudan.

Asap mengepul di atas kota selama pertempuran yang sedang berlangsung antara tentara Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Khartoum, Sudan, (19/4/2023). Perebutan kekuasaan meletus sejak 15 April antara tentara Sudan yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Darat Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan paramiliter dari Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, mengakibatkan setidaknya 200 kematian menurut asosiasi dokter. di Sudan.
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Asap mengepul di atas kota selama pertempuran yang sedang berlangsung antara tentara Sudan dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Khartoum, Sudan, (19/4/2023). Perebutan kekuasaan meletus sejak 15 April antara tentara Sudan yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Darat Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan paramiliter dari Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, mengakibatkan setidaknya 200 kematian menurut asosiasi dokter. di Sudan.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Kelompok paramiliter utama Sudan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) pada Senin (21/8/2023) mengakui telah menewaskan 260 tentara Pasukan Bersenjata Sudan (SAF) di tengah bentrokan yang intens. Lewat pernyataan RSF juga mengatakan telah merebut daerah unit tank SAF di Khartoum selatan dan menyita tank serta kendaraan militer.

"Pasukan kami telah membuat terobosan yang luar biasa pada pertempuran hari ini di sekitar unit tank SAF di Al Shagara (Khartoum), menyita banyak senjata, membunuh 260 tentara musuh dan menangkap ratusan lainnya," kata RSF.

Baca Juga

Namun SAF membantah klaim tersebut. Mereka mengonfirmasi bahwa pasukan khusus militer berhasil menangkis serangan RSF di unit tank.

"Pasukan kami berhasil menghadang upaya serangan RSF yang gagal. Unit khusus SAF telah mengalahkan RSF dan saat ini masih melacak mereka dan melakukan inspeksi lingkungan sekitar unit tank," kata pihak RSF  lewat pernyataan di media sosial.

Menurut saksi mata, telah terjadi pertempuran agresif pada Senin antara kedua pihak di Khartoum selatan dan Omdurman dengan maraknya serangan udara, pengeboman dan serangan drone. RSF berulang kali menyerang unit tank di lingkungan Al Shagara sehingga membuat warga di lingkungan terdekat Gabra dan Al-Sahafa dan daerah lainnya meninggalkan rumah mereka.

Ribuan orang terbunuh dan lebih dari empat juta orang mengungsi sejak awal perang antara RSF dan SAF pada 15 April, terutama di Khartoum dan Negara Bagian Darfur.

 

sumber : Antara/Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement