REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) membantah memberi dukungan atau mendorong serta mengizinkan Ukraina melakukan serangan drone di dalam wilayah Ibu Kota Rusia. Hal itu disampaikan juru bicara Departemen Luar Negeri AS, yang juga menjawab spekulasi pihak berwenang Rusia.
Sebelumnya pihak Rusia mengatakan bahwa mereka telah menjatuhkan pesawat tak berawak yang mencoba menyerang Moskow secara langsung pada hari Rabu (23/8/2023). Pihak AS mengatakan keputusan ada di Ukraina.
"Terserah kepada Ukraina untuk memutuskan bagaimana mereka memilih untuk mempertahankan diri dari invasi Rusia yang dimulai pada bulan Februari tahun lalu," kata Departemen Luar Negeri AS.
Serangan drone di dalam wilayah ibu kota Rusia telah meningkat sejak dua pesawat tanpa awak dihancurkan di atas Kremlin pada awal Mei lalu. Serangan pesawat tak berawak di ibu kota Rusia semakin sering terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Amerika Serikat, termasuk salah satu negara yang telah memasok Ukraina dengan bantuan besar-besaran dalam bentuk senjata dan peralatan militer lainnya, untuk memerangi invasi Rusia. Namun, AS secara konsisten mengatakan bahwa mereka tidak mendukung serangan Ukraina di dalam wilayah ibu kota Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Rabu (23/8/2023) pagi bahwa sistem pertahanan udara ibu kota telah menjatuhkan tiga pesawat tak berawak yang mencoba menyerang Moskow. "Satu drone menghantam sebuah bangunan yang sedang dibangun di pusat Kota Moskow pada Rabu pagi," kata Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin dalam salurannya di Telegram.
Bandara-bandara di Moskow juga menangguhkan penerbangan pada Rabu pagi, menurut kantor berita Rusia TASS. Bandara-bandara utama di sekitar ibu kota Rusia telah berulang kali ditutup untuk penerbangan yang berangkat dan tiba dalam beberapa hari terakhir karena aktivitas pesawat tak berawak Ukraina.
Rusia juga menembak jatuh dua pesawat tak berawak Ukraina di atas wilayah Moskow tanpa ada korban jiwa. Selain itu, Rusia juga menjatuhkan dua pesawat tak berawak lainnya di wilayah Bryansk yang berbatasan dengan Ukraina, demikian ungkap Kementerian Pertahanan pada hari Selasa lalu.
Ukraina biasanya tidak mengomentari siapa yang berada di balik serangan di wilayah Rusia. Namun kini, tampaknya mereka telah meningkatkan serangan semacam itu sejak dua pesawat tak berawak dihancurkan di atas Kremlin pada awal Mei.
Serangan-serangan semacam itu sempat mengganggu penerbangan dan menyebabkan sebagian besar kerusakan kecil pada bangunan.