Kamis 24 Aug 2023 10:35 WIB

Kematian Prigozhin Bisa Menghancurkan Wagner

Kelompok Wagner sudah dipotong-potong lalu dipenggal secara dramatis

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Pesawat yang diduga membawa bos Wagner Yevgeny Prigozhin jatuh dan menewaskan para penumpangnya
Foto: AP
Pesawat yang diduga membawa bos Wagner Yevgeny Prigozhin jatuh dan menewaskan para penumpangnya

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kabar kematian bos pasukan militer bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin dinilai akan menjadi pukulan yang menghancurkan pasukan paramiliter seketika. Proses peredaman kekuatan Wagner sudah terlihat dari beberapa waktu lalu usai kegagalan kudeta yang digagas Prigozhin untuk menyerbu Moskow.

Mantan wakil marshal udara Amerika Serikat dan analisi militer Sean Bell menyatakan kepada Sky News pada Juni 2023 tentang posisi penting Prigozhin di grup itu. Bos Wagner ini dinilai merupakan sosok yang membuat posisi kelompok itu penting.

Baca Juga

“Jika kelompok Wagner adalah Yevgeny Prigozhin, maka sulit untuk melihat bagaimana mereka akan bertahan. Ini adalah akhir dari apa yang kita ketahui," ujarnya ketika itu.

Terlebih lagi, bukan hanya Prigozhin yang meninggal dalam kejadian kecelakan pesawat tersebut. Dalam penerbangan itu ada Dmitry Utkin yang merupakan salah satu sekutu terdekatnya.

Menurut The Guardian Utkin merupakan tokoh penting lainnya di Wagner. Seorang mantan perwira GRU dan tentara bayaran yang pernah aktif di Suriah dan dia terlibat dalam mengorganisir konvoi Wagner yang mencoba menuju ke Moskow.

Laporan dari saluran media sosial Rusia yang terkait dengan Wagner menunjukkan, bahwa anggota kepemimpinan Wagner lainnya mungkin juga ikut dalam penerbangan tersebut.

Badan Transportasi Udara Federal Rusia Rosaviatsia menyatakan, terdapat 10 korban jiwa yang meninggal dalam kecelakaan pesawat Embraer, tiga di antaranya merupakan awak pesawat. Namun nama yang diketahui pasti adalah Prigozhin dan Utkin.

“Penerbangan pesawat Embraer-135 (EBM-135BJ) dilakukan berdasarkan izin penggunaan wilayah udara yang diterbitkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan,” ujarnya dikutip dari Anadolu Agency.

Peristiwa yang mencabut nyawa ini beberapa kali disinggung oleh Amerika Serikat (AS). Kepala CIA William Burns meramalkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan meluangkan waktu untuk membalas dendam atas tindakan Wagner yang ingin menyerbu Moskow. “Apa yang kami lihat adalah sebuah tarian yang sangat rumit,” kata Burns di Forum Keamanan Aspen pada Juli.

“Putin adalah orang yang paling bertanggung jawab atas pembalasan," ujarnya.

Beberapa minggu setelah pemberontakan bersenjata Wagner, Presiden AS Joe Biden juga mengingatkan Prigozhin harus berhati-hati dengan hidupnya. Peringatan itu mengacu pada peristiwa-peristiwa keracunan yang dituduh dilakukan oleh Rusia untuk menargetkan musuh politik Putin.

“Jika saya jadi dia, saya akan berhati-hati dengan apa yang saya makan. Saya akan terus memperhatikan menu saya. Saya rasa tidak ada di antara kita yang tahu pasti bagaimana masa depan Prigozhin di Rusia," kata Biden saat itu.

Wagner telah dipotong-potong lalu dipenggal secara dramatis....

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement