Jumat 25 Aug 2023 13:01 WIB

Pentagon: Yevgeny Prigozhin Dibunuh

Pentagon tak yakin rudal menjadi penyebab jatuhnya pesawat yang ditumpangi Prigozhin

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pesawat yang ditumpangi pemimpin tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin jatuh pada Rabu (23/8/2023)
Foto: AP Photo
Pesawat yang ditumpangi pemimpin tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin jatuh pada Rabu (23/8/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan laporan yang menyebut pesawat yang ditumpangi pemimpin tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin ditembak rudal permukaan-ke-udara tidak akurat. Pentagon tak yakin rudal yang diluncurkan dari dalam Rusia menjadi penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

"Penilaian kami, berdasarkan berbagai faktor, kemungkinan besar dia dibunuh," ujar Ryder, Kamis (24/8/2023).

Baca Juga

 

Para pejabat AS, yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, laporan tersebut masih bersifat awal dan masih dalam peninjauan. Beberapa pejabat AS mengatakan kepada Wall Street Journal, laporan mereka mengindikasikan adanya bom yang ditempatkan di dalam pesawat atau bentuk sabotase lain yang menyebabkan kecelakaan tersebut.  

 

The New York Times yang mengutip pejabat Amerika dan negara Barat lainnya melaporkan informasi awal yang menunjukkan adanya ledakan di dalam pesawat.  Namun para pejabat tersebut mengatakan, mereka belum bisa memastikan kematian Prigozhin.

 

Presiden AS, Joe Biden menyatakan, Presiden Rusia, Vladimir Putin mungkin berada di balik kecelakaan pesawat yang dilaporkan menewaskan Prigozhin. Para pejabat Amerika mengatakan, mereka tidak terkejut jika laporan kematian Prigozhin akurat.  Media yang berafiliasi dengan Wagner mengklaim, Kementerian Pertahanan Rusia menembak jatuh jet pribadi tersebut.

 

“Kami sudah melihat laporannya. Jika hal ini benar, maka tidak ada yang perlu terkejut,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.

 

Prigozhin pernah menjadi orang kepercayaan Putin. Awal pekan ini, Prigozhin muncul dalam sebuah video dari Afrika.  Setelah pemberontakan yang gagal melawan tentara Rusia pada Juni, Prigozhin meninggalkan negara tersebut dan berpindah ke Belarusia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement