Ahad 27 Aug 2023 19:37 WIB

India Undang Uni Afrika Jadi Anggota Tetap G20

India yakin, upaya merangkul Uni Afrika adalah langkah penting.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri India Narendra Modi mengusulkan Uni Afrika untuk menjadi anggota tetap G20
Foto: Gianluigi Guercia/Pool via AP
Perdana Menteri India Narendra Modi mengusulkan Uni Afrika untuk menjadi anggota tetap G20

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan, keketuaan G20 yang saat ini dipegang India akan fokus pada menyoroti keprihatinan negara-negara berkembang. Dia pun mengusulkan Uni Afrika untuk menjadi anggota tetap kelompok tersebut.

“Kami memiliki visi inklusivitas dan dengan visi tersebut kami telah mengundang Uni Afrika untuk menjadi anggota tetap G20,” kata Modi saat berpidato di acara Business 20 (B20) Summit di New Delhi, Ahad (27/8/2023).

Baca Juga

B20 merupakan rangkaian acara dari KTT G20 yang fokus pada pembahasan di bidang industri. Pertemuan puncak G20 sendiri akan diselenggarakan di New Delhi bulan depan. Terkait undangan keanggotaan untuk Uni Afrika, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar menilai, merangkul mereka adalah langkah penting. “Ketika India menjadi presiden G20 pada bulan Desember lalu, kami sangat sadar bahwa sebagian besar negara-negara Selatan tidak akan ikut serta dalam pertemuan kami,” ucapnya.

“Hal ini sangat penting karena masalah yang paling mendesak adalah masalah yang mereka hadapi. Dan India, yang merupakan bagian dari negara-negara Selatan, tidak bisa berdiam diri dan membiarkan hal itu terjadi,” tambah Jaishankar.

Dia menekankan, mandat inti G20 adalah mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. “Hal ini tidak akan tercapai jika permasalahan krusial di negara-negara Selatan tidak diatasi,” ujar Jaishankar.

Sama seperti Indonesia tahun lalu, sebagai ketua G20 tahun ini, India berupaya menjembatani perbedaan antarnegara anggota terkait perang di Ukraina. Tak satu pun dari beberapa pertemuan yang diadakan di negara tersebut berhasil menghasilkan komunike. Hal itu telah memicu pertanyaan apakah pertemuan para pemimpin negara anggota G20 bulan depan akan memecahkan kebuntuan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement