REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Salah satu pendiri dan komandan militer kelompok tentara bayaran Rusia Grup Wagner dimakamkan di dekat Moskow pada Kamis (31/8/2023). Dmitry Utkin meninggal dalam kecelakaan pesawat yang juga menewaskan bos Wagner, Yevgeny Prigozhin.
Utkin dimakamkan di Mytishchi, di pinggiran ibu kota, dalam sebuah upacara tertutup oleh polisi militer Rusia. Sementara Prigozhin dimakamkan pada Selasa (29/8/2023) dalam upacara tertutup di kampung halamannya di St Petersburg.
Sebelum membantu mendirikan Wagner, Utkin bertugas sebagai perwira pasukan khusus di dinas intelijen militer GRU. Ketika itu, dia berpangkat letnan kolonel.
Utkin berjuang untuk Wagner untuk mendukung kampanye militer Moskow di Suriah dan Ukraina. Pada 2016 Utkin berfoto bersama Presiden Vladimir Putin di Kremlin. Pada akhir Juni, sebuah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Utkin adalah pemimpin konvoi bersenjata pemberontak Wagner yang maju menuju Moskow untuk mendukung tuntutan Prigozhin, agar kepemimpinan militer mengundurkan diri atas kegagalannya dalam operasi militer khusus di Ukraina.
Pemberontakan Wagner ini merupakan tantangan terbesar bagi pemerintahan Putin sejak ia naik ke tampuk kekuasaan pada 1999. Putin menuduh para pembuat pemberontakan tersebut melakukan pengkhianatan dan tikaman dari belakang. Setelah kesepakatan mengakhiri pemberontakan, Utkin kepada para pejuang Wagner bahwa ini bukanlah akhir.
"Ini hanyalah awal dari pekerjaan terbesar di dunia yang akan dilakukan segera," ujar Utkin.
Utkin, Prigozhin dan kepala logistik Wagner, Valery Chekalov, termasuk di antara 10 orang yang tewas ketika jet pribadi Embraer Legacy 600 milik Prigozhin jatuh di utara Moskow pada 23 Agustus. Banyak pengkritik Putin meninggal dalam keadaan yang tidak jelas selama 23 tahun kekuasaannya, atau nyaris lolos dari kematian.
Kremlin mengatakan, semua kemungkinan penyebab kecelakaan itu akan diselidiki, termasuk skenario pelanggarannya. Mereka menepis tuduhan bahwa Putin memerintahkan pembunuhan terhadap Prigozhin dan anak buahnya.