Senin 04 Sep 2023 07:08 WIB

Kerusuhan Pecah Saat Salwan Momika Kembali Bakar Alquran

Warga melempar batu, menerobos penjagaan hingga menyalip mobil Salwan Momika

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
  Salwan Momika (L), originally from Iraq, sets fire to a copy of the Koran as a counter-protester (R) tries to put out the fire, outside the Iranian Embassy in Lidingo, Stockholm, Sweden, 18 August 2023.
Foto: EPA-EFE/Fredrik Sandberg/TT
Salwan Momika (L), originally from Iraq, sets fire to a copy of the Koran as a counter-protester (R) tries to put out the fire, outside the Iranian Embassy in Lidingo, Stockholm, Sweden, 18 August 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Imigran asal Irak bernama Salwan Momika kembali melakukan aksi pembakaran Alquran di Swedia, Ahad (3/9/2023). Kerusuhan sempat terjadi karena sejumlah orang menentang tindakan Momika. Polisi Swedia pun menangkap mereka karena dianggap mengganggu ketertiban umum.

Salwan Momika melakukan aksi pembakaran Alquran terbarunya di sebuah alun-alun di selatan kota Malmo. Wilayah tersebut memiliki populasi imigran yang besar. Menurut lembaga penyiaran Swedia, SVT, sekitar 200 orang hadir untuk menyaksikan aksi pembakaran Alquran oleh Momika.

Baca Juga

“Beberapa penonton menunjukkan perasaan marah setelah penyelenggara membakar tulisan-tulisan tersebut. Suasananya terkadang memanas,” kata polisi Swedia dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip laman Al Arabiya.

Polisi Swedia mengungkapkan, kerusuhan akhirnya pecah pada pukul 13.45 waktu setempat. Media lokal melaporkan bahwa sejumlah warga melemparkan batu ke arah Momika. Video dari lokasi kejadian menunjukkan beberapa orang mencoba menerobos penjagaan sebelum dihentikan oleh polisi.

Dalam video lainnya, terlihat seorang pria mencoba menghentikan mobil polisi yang membawa Momika dari lokasi pembakaran dengan cara menyalipnya. Sekitar 10 orang kemudian ditahan oleh polisi Swedia karena dianggap mengganggu ketertiban umum. Polisi juga menangkap dua orang lainnya dengan tuduhan melakukan kerusuhan yang disertai kekerasan.

Bulan lalu Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson sempat menyampaikan bahwa dia menghormati keputusan Denmark mengajukan rancangan undang-undang (RUU) untuk mengkriminalisasi aksi penistaan kitab suci keagamaan, termasuk Alquran. Aksi pembakaran Alquran diketahui berulang kali terjadi di kedua negara tersebut. “Saya sangat menghormati apa yang dilakukan Denmark,” kata Kristersson dalam sebuah konferensi pers, dikutip Anadolu Agency, 26 Agustus 2023.

Kristersson mengungkapkan, Swedia dan Denmark memiliki undang-undang (UU) yang berbeda. Dia menyebut negaranya harus mengamandemen konstitusi jika ingin mengikuti langkah Kopenhagen. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Swedia sempat merespons pertanyaan Anadolu Agency tentang apakah negara tersebut akan mencontoh upaya yang ditempuh Denmark untuk mencegah berulangnya aksi pembakaran Alquran. Mereka mengatakan bahwa Swedia memiliki “sistem perizinan” yang tidak dimiliki Denmark.

“Artinya, kami mempunyai kemungkinan untuk memperluas proses pemeriksaan permohonan izin (aksi penistaan kitab suci) sehingga keamanan Swedia dapat dipertimbangkan,” ujar Kemenlu Swedia.

Swedia menekankan bahwa mereka menentang aksi penistaan Alquran...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement