REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin negara ASEAN agar bekerja lebih keras, kompak, berani, dan gesit. Sehingga ASEAN bisa menjadi episentrum pertumbuhan di tengah tantangan dunia yang semakin sulit.
“Arah ASEAN jelas menjadi epicentrum of growth, modal ASEAN besar untuk meraihnya, tapi ASEAN harus mampu bekerja lebih keras, lebih kompak, lebih berani, dan lebih gesit,” kata Jokowi.
Menurut Presiden, kesatuan dan sentralitas ASEAN menjadi kunci utama untuk menghadapi tantangan dunia yang semakin sulit saat ini. Selain itu, lanjutnya, ASEAN juga membutuhkan strategi taktis jangka panjang dan relevan sesuai harapan rakyat, yang tidak hanya untuk lima tahun ke depan, namun hingga 2045.
Dalam kesempatan ini, Jokowi pun mengapresiasi dukungan negara anggota ASEAN dalam pembahasan ASEAN Concord IV. Jokowi mengatakan, ASEAN sebagai bagian dari kawasan Indopasifik juga terus konsisten bekerja keras, baik menggunakan pendekatan inklusif melalui kerja sama sekretariat ASEAN dengan sekretariat Pacific Island Forum (PIF) dan Indian Ocean Rim Association (IORA), maupun pendekatan ekonomi dan pembangunan melalui ASEAN Indopasific Forum.
“Sehingga ASEAN bisa berdampak bagi rakyatnya dan juga bagi dunia,” ujarnya.
Jokowi mengatakan, ASEAN sebagai kapal besar memiliki tanggung jawab besar kepada ratusan jiwa rakyat. Meskipun harus berlayar di tengah badai, Jokowi mengajak para pemimpin ASEAN memastikan bahwa kapal ASEAN mampu terus melaju dan berlayar.
“Dan kita harus menjadi nakhoda di kapal kita sendiri untuk mewujudkan perdamaian, mewujudkan stabilitas, mewujudkan kemakmuran bersama,” kata Jokowi.