Ahad 10 Sep 2023 08:40 WIB

Terdengar Lima Ledakan Besar di Kiev

Puing-puing drone jatuh di distrik Sviatoshynskyi memicu kebakaran.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Sebuah gedung terbakar di lokasi jatuhnya rudal Rusia yang menargetikan ibu kota Kyiv, Ukraina, Rabu (30/8/2023). Pasukan Rusia melancarkan serangan dengan target ibu kota Ukraina Kyiv.
Foto: EPA-EFE/VADYM SARAKHAN
Sebuah gedung terbakar di lokasi jatuhnya rudal Rusia yang menargetikan ibu kota Kyiv, Ukraina, Rabu (30/8/2023). Pasukan Rusia melancarkan serangan dengan target ibu kota Ukraina Kyiv.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Saksi mata di Kiev mengatakan terdengar lima ledakan besar di seluruh penjuru ibu kota Ukraina itu. Sebelumnya, Wali Kota Kiev Vitali Klitschko mengatakan sistem pertahanan Ukraina menghalau serangan udara Rusia.

"Drone masih terbang ke arah Kiev," tulis mantan juara tinju kelas berat itu di aplikasi kirim-pesan Telegram, Ahad (10/9/2023).

Baca Juga

Ia menambahkan puing-puing drone jatuh di distrik Sviatoshynskyi, Shevchenkivskyi dan Podil dan memicu kebakaran di dekat sebuah taman dan jatuh di jalanan. Klitschko mengatakan dari informasi awal tidak ada laporan korban luka.

Sebelumnya dilaporkan kepala intelijen Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan serangan balasan Ukraina ke pasukan Rusia dilanjutkan hingga cuaca dingin dan basah akhir tahun ini. Meski, kata Budanov, operasi serangan balik semakin sulit dilakukan.

Pada musim panas tahun inim Ukraina melancarkan serangan balasan. Operasi tersebut berhasil merebut kembali lebih dari satu lusin desa di selatan dan timur selama tiga bulan, namun diperumit ladang ranjau yang luas dan pertahanan Rusia yang kuat.

“Aksi tempur akan dilanjutkan dengan satu atau lain cara. Dalam cuaca dingin, basah, dan berlumpur, pertempuran akan lebih sulit dilakukan. Pertempuran akan terus berlanjut. Serangan balasan akan terus berlanjut,” kata Budanov.

Pernyataan yang disampaikan di konferensi di Kiev yang diselenggarakan Victor Pinchuk Foundation, memberikan indikasi kuat hingga saat ini Ukraina tidak berencana menghentikan operasi. Bahkan ketika cuaca berubah pada akhir tahun ini.

Namun lambatnya kemajuan serangan balasan memicu kekhawatiran Barat akan kesulitan mempertahankan skala bantuan militer agar operasi Ukraina dapat dilanjutkan dengan intensitas yang sama. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement