Ahad 10 Sep 2023 12:50 WIB

Lula: Putin tak akan Ditangkap dalam Pertemuan G20 Tahun Depan

Putin tidak akan ditangkap di Brasil jika menghadiri pertemuan G20 di Rio de Janeiro

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan ditangkap di Brasil jika menghadiri pertemuan G20 di Rio de Janeiro tahun depan.
Foto: EPA-EFE/SERGEI BOBYLEV/SPUTNIK/KREMLIN POOL
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan ditangkap di Brasil jika menghadiri pertemuan G20 di Rio de Janeiro tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan ditangkap di Brasil jika menghadiri pertemuan G20 di Rio de Janeiro tahun depan.

Dalam wawancara dengan Firstpost di sela-sela pertemuan G20 di Delhi, Lula mengatakan Putin akan diundang ke acara tahun depan. Ia  menambahkan berencana menghadiri pertemuan blok negara-negara berkembang BRICS yang dijadwalkan di Rusia sebelum pertemuan di Rio.

Baca Juga

“Saya yakin Putin bisa pergi dengan mudah ke Brasil, apa yang bisa saya katakan kepada Anda adalah jika saya presiden Brasil, dan ia datang ke Brasil, tidak mungkin dia akan ditangkap,” katanya, Sabtu (9/9/2023).

Pada bulan Maret lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin. ICC menuduh Putin melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak Ukraina secara ilegal.

Rusia membantah pasukannya terlibat dalam kejahatan perang atau mengambil paksa anak-anak Ukraina. Putin berulang kali melewatkan pertemuan internasional, dan tidak hadir pada pertemuan G20 di Delhi, sehingga mengirim Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.

Brasil merupakan negara penandatangan Statuta Roma yang menjadi cikal bakal berdirinya ICC. Kantor Lula tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pada Sabtu kemarin negara-negara G20 mengadopsi deklarasi konsensus yang tidak mengutuk Rusia atas perang di Ukraina. Namun menyerukan semua negara untuk tidak menggunakan kekerasan untuk merebut wilayah.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement