REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sekitar 480 siswa di Sekolah Teknologi untuk Anak Laki-Laki Al-Sala’a di Yerusalem Timur telah mogok sekolah sejak tahun ajaran baru. Aksi ini sebagai bentuk proses atas rencana pemerintah kota yang menerapkan kurikulum Israel.
Komite Orang Tua Siswa, bersama sejumlah keluarga, telah mengorganisir aksi duduk setiap hari di depan sekolah. Mereka menuntut kurikulum Palestina diajarkan di sekolah.
Dilaporkan Middle East Monitor, Senin (11/9/2023), Kepala Komite Pusat Orang Tua Siswa untuk Sekolah Jabel Mukaber, Ahmed Jaabis mengatakan, gedung sekolah lama tidak memenuhi syarat untuk menerima siswa di tingkat menengah. Sementara gedung baru dibuka oleh pemerintah Kota Yerusalem Barat menuntut agar kurikulum Israel diterapkan. Jaabis mengatakan, keluarga Palestina menuntut agar gedung baru tersebut dibuka dan kurikulum Palestina diajarkan.
Pekan lalu, Polisi Israel menyita buku kurikulum Palestina dari sejumlah siswa di luar Masjid Al-Aqsa di Yerusalem saat mereka hendak menuju sekolah. Petugas polisi menggeledah tas para siswa dan menyita sejumlah buku bergambar bendera Palestina.
Selama bertahun-tahun, Israel telah berusaha mencegah anak-anak Palestina di Yerusalem untuk mengikuti kurikulum Palestina. Israel menyatakan, pelajar Palestina harus mengikuti kurikulum Israel. Kurikulum Israel memberikan pandangan menyimpang tentang pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.