Selasa 12 Sep 2023 15:15 WIB

AS Khawatir Korut Benar-benar Jual Senjata ke Rusia

Kim dan Putin kemungkinan besar akan mendiskusikan penyediaan senjata bagi Rusia

Rep: Amri Amrullah / Red: Esthi Maharani
FILE - Presiden Rusia Vladimir Putin, kanan, dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berpose di hadapan fotografer selama pertemuan mereka di Vladivostok, Rusia, Kamis, 25 April 2019.
Foto:

Delegasi Korea Utara termasuk anggota terkemuka partai yang menangani industri pertahanan dan urusan militer, termasuk Direktur Departemen Industri Amunisi Jo Chun Ryong, kata seorang analis, yang menunjukkan bahwa kunjungan itu akan fokus pada kerja sama industri pertahanan.

"Kehadiran Jo Chun Ryong mengindikasikan bahwa Korea Utara dan Rusia akan membuat beberapa jenis perjanjian untuk pembelian amunisi," kata Michael Madden, seorang ahli kepemimpinan Korea Utara di Stimson Center yang berbasis di Washington.

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Chang Ho-jin, mantan duta besar untuk Rusia, mengatakan bahwa akan menjadi kepentingan Moskow untuk mempertimbangkan posisi internasionalnya setelah konflik Ukraina. Dan mengingat saat ini bahwa Korea Selatan telah membantu membentuk rezim nonproliferasi.

"Kerja sama militer akan melanggar resolusi Dewan Keamanan, apa pun yang dilakukan (Rusia) dengan Korea Utara," kata Ho-jin.

Pada hari Senin, Washington memperbarui peringatannya kepada Pyongyang untuk tidak menjual senjata kepada Rusia yang dapat digunakan dalam perang Ukraina. Washington juga mendesak Korea Utara untuk mematuhi janjinya untuk tidak menyediakan atau menjual senjata kepada Rusia.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa setiap transfer senjata dari Korea Utara ke Rusia akan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, yang melarang transaksi senjata dengan Korea Utara.

"Kami, tentu saja, telah secara agresif menegakkan sanksi kami terhadap entitas-entitas yang mendanai upaya perang Rusia... dan tidak akan ragu-ragu untuk menjatuhkan sanksi baru secara tepat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, kepada para wartawan.

Korea Utara adalah salah satu dari sedikit negara yang secara terbuka mendukung Rusia sejak invasi ke Ukraina tahun lalu, dan Putin berjanji minggu lalu untuk "memperluas hubungan bilateral dalam segala hal dengan cara yang terencana dengan menyatukan upaya".

Dalam sebuah tampilan yang mencolok, Kim memberikan tur pribadi ke pameran senjata untuk Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu ketika dia mengunjungi Pyongyang pada bulan Juli lalu. Mereka berdiri bersama untuk menyaksikan parade militer yang menampilkan rudal balistik yang dilarang.

Rusia telah memberikan suara, bersama dengan Tiongkok, untuk menyetujui resolusi Dewan Keamanan pada akhir 2017 yang menghukum Korea Utara atas peluncuran rudal balistik dan uji coba nuklir. 

sumber : Reuters

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement