Kamis 14 Sep 2023 15:14 WIB

Cengkraman Israel di Tepi Barat Semakin Kuat

Langkah ekstrem pemerintahan Netanyahu dapat mencaplok Tepi Barat secara permanen.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pemerintahan PM  Israel, Benjamin Netanyahu diam-diam telah mengambil sejumlah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memperkuat kendali Israel atas wilayah pendudukan Tepi Barat
Foto:

Smotrich dan sekutunya berjanji untuk mempercepat laju pembangunan pemukiman.  Pada Juli, pemerintah memangkas enam tahap persetujuan yang diperlukan untuk kemajuan pemukiman menjadi dua tahap yaitu melalui persetujuan Smotrich dan komite perencanaan.

“Hal ini memungkinkan untuk membangun lebih banyak lagi,” kata Zvi Yedidia Sukkot, anggota parlemen dari partai Zionis Religius Smotrich.

Partai tersebut telah mengusulkan alokasi 180 juta dolar AS untuk merenovasi perumahan pemukiman, termasuk membangun rumah sakit dan sekolah baru. Pihak berwenang sedang membangun dua jalan pintas baru yang bernilai jutaan dolar untuk mengalirkan pemukim Israel ke kota-kota Palestina.

Salah satu jalan mengitari Hawara, sebuah kota yang menjadi titik konflik di mana para pemukim membakar puluhan rumah dan mobil secara  awal tahun ini menyusul penembakan mematikan terhadap dua pemukim.  Saat itu, Smotrich mengatakan kota tersebut harus dihapus.

“Pemerintah kami akhirnya menyadari bahwa penarikan diri dari tanah adalah sebuah bentuk teror,” kata Rabbi Menachem Ben Shachar, seorang guru di seminari yeshiva yang baru dibangun di Homesh, salah satu dari empat pemukiman liar yang dievakuasi Israel pada 2005.

Anggota parlemen tahun ini mencabut undang-undang yang melarang pemukim mengunjungi situs tersebut. Lebih dari 50 siswa berdoa di yeshiva pada kunjungan baru-baru ini.

Keputusan seperti itu telah meresahkan lembaga pertahanan Israel.  Para pemukim mengatakan, pada Mei pasukan Israel mencoba menghentikan mereka mengangkut peralatan konstruksi berat untuk membangun yeshiva baru.  Namun ketika Smotrich mendesak, pemerintah tiba-tiba memerintahkan pasukannya mengizinkan pemukim untuk membangun.

“Eselon politik memerintahkan eselon militer untuk tidak mematuhi hukum,” kata Nitzan Alon, pensiunan jenderal yang pernah memimpin wilayah Tepi Barat.

Militer dan COGAT menolak mengomentari insiden itu.  Namun seorang pejabat keamanan, yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, intervensi Smotrich telah menghentikan beberapa rencana pembongkaran pemukiman liar.

Bulan lalu, tarik-menarik antara pendukung Smotrich dan orang-orang militer yang mengutamakan keamanan terungkap, ketika pihak berwenang Israel terekam sedang memompa semen ke sumur-sumur di selatan Hebron. Langkah ini secara permanen menutup sumber-sumber air Palestina di musim panas. 

Rekaman itu menyebar di media sosial, dan COGAT tertangkap basah. COGAT berjanji bahwa setiap pembongkaran tangki air di masa depan akan diperiksa berdasarkan manfaatnya.

"Pasukan Smotrich melewati semua batas. Mereka tidak peduli," ujar Paz. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement