Kamis 14 Sep 2023 16:11 WIB

Hentikan Penyebaran Virus Nipah, Lebih dari 700 Warga Kerala Dites Kesehatan

Virus Nipah telah menewaskan dua orang

Rep: Amri Amrullah / Red: Esthi Maharani
Virus Nipah
Foto: Republika
Virus Nipah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Negara bagian Kerala, India selatan, telah melakukan tes kesehatan kepada sekitar 700 warga usai menutup beberapa sekolah, kantor dan transportasi umum sejak Rabu (13/9/2023). Langkah itu sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran virus Nipah yang langka dan mematikan. Virus tersebut telah menewaskan dua orang di wilayah itu.

Dua orang dewasa dan seorang anak masih dirawat di rumah sakit, dan akan lebih banyak orang yang sedang dites untuk mengetahui apakah mereka terjangkit virus Nipah.

Baca Juga

"Virus Nipah menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh kelelawar, babi, atau manusia yang terinfeksi," kata seorang pejabat kesehatan negara bagian, dilansir dari Reuters, Kamis (14/9/2023).

Pemerintah negara bagian pada Rabu malam mengatakan setidaknya 706 orang, termasuk 153 petugas kesehatan, menjalani tes untuk memeriksa penyebaran virus. Hasilnya sedang ditunggu.

"Lebih banyak orang dapat dites... Fasilitas isolasi akan disediakan," kata Pinarayi Vijayan, kepala menteri Kerala, dalam sebuah pernyataan. Ia meminta orang-orang untuk menghindari pertemuan publik di distrik Kozhikode selama 10 hari ke depan.

Dua orang yang terinfeksi telah meninggal sejak 30 Agustus 2023 lalu. Merebaknya kembali wabah virus Nipah ini keempat kalinya di Kerala sejak tahun 2018. Hal ini memaksa pihak berwenang untuk mengumumkan zona karantina di setidaknya delapan desa Kozhikode.

"Kami berfokus pada pelacakan kontak orang yang terinfeksi secara dini dan mengisolasi siapa pun yang memiliki gejala," kata Menteri Kesehatan negara bagian Veena George kepada para wartawan.

Ia mengatakan bahwa virus yang terdeteksi di Kerala sama dengan virus yang ditemukan sebelumnya di Bangladesh. Diketahui, jenis virus yang menyebar dari manusia ke manusia di Bangladesh memiliki sejarah yang tidak terlalu menular tetapi tingkat kematiannya tinggi.

"Pergerakan publik telah dibatasi di beberapa negara bagian untuk mengatasi krisis medis," katanya, seraya menambahkan bahwa ahli epidemiologi negara bagian menggunakan antivirus dan antibodi monoklonal untuk mengobati tiga orang yang terinfeksi, termasuk seorang pekerja medis. 

Aturan isolasi yang ketat telah diadopsi termasuk mengkarantina staf  medis yang melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. Korban pertama yang tewas adalah seorang petani yang menanam pisang dan pinang di desa Kozhikode, Maruthonkara, kata seorang pejabat pemerintah yang menelusuri kembali pergerakan orang tersebut.

Pejabat ini melacak semua orang yang mungkin berinteraksi dengan korban dan tempat-tempat yang dia kunjungi sebelum kesehatannya mulai memburuk. Anak perempuan dan ipar korban, keduanya terinfeksi, berada di ruang isolasi, sementara anggota keluarga dan tetangga lainnya sedang menjalani tes.

Kematian kedua terjadi setelah kontak di rumah sakit dengan korban pertama, menurut penyelidikan awal. Namun keduanya tidak memiliki hubungan keluarga, tambah pejabat tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

Virus Nipah teridentifikasi pada 1999....

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement