Ahad 17 Sep 2023 10:58 WIB

Kunjungan Kim Jong Un ke Rusia Disebut Sebagai Masa Kejayaan Baru

Kim Jong Un membahas isu-isu praktis dalammen8ngkatkan kerja sama militer

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un  membahas isu-isu praktis dalam meningkatkan kerja sama militer dengan menteri pertahanan Rusia.
Foto: Governor of the Russian via AP
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un membahas isu-isu praktis dalam meningkatkan kerja sama militer dengan menteri pertahanan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un  membahas isu-isu praktis dalam meningkatkan kerja sama militer dengan menteri pertahanan Rusia. Kantor berita Korea Utara, KCNA pada Ahad (17/9/2023) menyebut langkah ini sebagai masa kejayaan baru dalam hubungan antara kedua negara.

Selama kunjungannya ke Rusia, Kim meninjau pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir, rudal hipersonik, dan kapal perang Rusia didampingi oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. "Kunjungan Kim berlangsung pada saat masa kejayaan persahabatan, solidaritas, dan kerja sama sedang terbuka dalam sejarah perkembangan hubungan antara DPRK dan Rusia," kata KCNA, menggunakan nama resmi Korea Utara.

Baca Juga

KCNA melaporkan, Kim dan Shoigu bertukar pendapat konstruktif mengenai isu-isu praktis untuk memperkuat koordinasi strategis dan taktis, kerja sama dan pertukaran timbal balik antara angkatan bersenjata kedua negara. Terutama di bidang pertahanan dan keamanan nasional mereka.

Shoigu mengatakan kepada media Rusia bahwa, Moskow sedang mendiskusikan latihan militer gabungan dengan Korea Utara. Pada Jumat (15/9/2023) Korea Selatan dan Amerika Serikat  mengatakan, kerja sama militer antara Korea Utara dan Rusia akan melanggar sanksi PBB terhadap Pyongyang. Korea Selatan dan AS memastikan ada konsekuensi yang harus dibayar oleh Korea Utara.

Rusia telah berusaha keras untuk mempublikasikan kunjungan tersebut. Rusia berulang kali memberikan petunjuk tentang prospek kerja sama militer dengan Korea Utara, yang dibentuk pada 1948 dengan dukungan Uni Soviet.

Kim juga mengunjungi Armada Laut Pasifik Rusia yang dilengkapi dengan kapal selam nuklir strategis dan kapal militer lainnya. KCNA melaporkan, Kim memuji armada itu atas kontribusinya terhadap perdamaian di wilayah tersebut. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement