Sabtu 23 Sep 2023 15:47 WIB

60 Pengungsi Kongo Meninggal Kelaparan di Kamp Penampungan

60 pengungsi Kongo yang selamat dari konflik bersenjata justru tewas di penampungan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
 Warga melarikan diri dari pertempuran antara pemberontak M23 dan pasukan Kongo di dekat Kibumba, sekitar 20 km (12 mil) Utara Goma, Republik Demokratik Kongo, Jumat 28 Oktober 2022. Ratusan orang tewas dan hampir 200.000 orang mengungsi sejak pertempuran meletus setahun lalu . Kongo telah lama menuduh Rwanda mendukung pemberontak.
Foto: AP/Justin Kabumba
Warga melarikan diri dari pertempuran antara pemberontak M23 dan pasukan Kongo di dekat Kibumba, sekitar 20 km (12 mil) Utara Goma, Republik Demokratik Kongo, Jumat 28 Oktober 2022. Ratusan orang tewas dan hampir 200.000 orang mengungsi sejak pertempuran meletus setahun lalu . Kongo telah lama menuduh Rwanda mendukung pemberontak.

REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Sedikitnya 60 pengungsi Kongo yang merupakan penyintas dari berbagai konflik bersenjata telah meninggal akibat kelaparan di kamp penampungan yang terletak di provinsi Kwilu, Kongo tengah. Hal ini dikonfirmasi oleh Komisi Kemanusiaan Provinsi Kongo Tengah, pada Jumat (22/9/2023).

Jumlah korban tewas merupakan bagian dari sekitar 4.600 pengungsi yang tinggal di kamp provinsi Kwilu. Radio PBB di Kongo mengatakan lebih dari 4.600 pengungsi dari wilayah Kwamouth di provinsi Mai-Ndombe kini hidup tanpa makanan dan bantuan lainnya di tempat mereka mengungsi di wilayah Bandundu, provinsi tetangga Kwilu.

Penasihat senior dari Aksi Kemanusiaan Kwilu, Frederic Nkumpum, mengatakan bahwa kematian tersebut tercatat sejak kedatangan kelompok tersebut di wilayah Bandundu pada akhir Agustus lalu.

"Secara keseluruhan, ada 33 anak-anak yang meninggal dan 27 orang dewasa. Untuk orang dewasa, kami memiliki 17 perempuan dan 10 laki-laki. Mereka ini tidak dibantu, tidak ada intervensi mengenai makanan mereka," katanya dikutip dari Anadolu Agency.

Nkumpum mengatakan Komisi Urusan Kemanusiaan Provinsi meminta bantuan untuk menyelamatkan para pengungsi yang hidup dalam kondisi genting.

"Di sini, di Bandundu, jumlah pengungsi mencapai 4.669 orang. Mereka sangat membutuhkan bantuan. Kami terus mengimbau para pemangku kepentingan untuk datang dan membantu saudara-saudara kami yang menderita di sini," katanya.

Pengungsian merupakan hal yang biasa terjadi di beberapa wilayah di Kongo, di mana para pemberontak dan kelompok milisi menyerang desa-desa dan membunuh warga, sehingga mengakibatkan warga mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kongo saat ini menampung 6,2 juta pengungsi internal, menurut badan pengungsi PBB, UNHCR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement