Ahad 24 Sep 2023 21:15 WIB

Pasukan Israel Bunuh Dua Warga Palestina di Tepi Barat

Satu tahun terakhir kekerasan pasukan Israel di Tepi Barat meningkat drastis.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah mobil yang terbakar di halaman setelah serangan tentara Israel di kota Jenin, Tepi Barat, (5/7/2023).
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Sebuah mobil yang terbakar di halaman setelah serangan tentara Israel di kota Jenin, Tepi Barat, (5/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Petugas kedaruratan Palestina dan Hamas mengatakan pasukan Israel membunuh dua orang warga Palestina termasuk seorang pejuang dari kelompok Hamas. Pembunuhan ini terjadi selama penyerbuan ke kamp pengungsi di Tepi Barat pada Ahad (24/9/2023).

Seorang petugas medis Najeeb Adeeb mengatakan, pasukan Israel menyerbu kamp Nur Shams di dekat kota Tulkarm. Kemudian baku tembak dengan pejuang Palestina.

Baca Juga

Militer Israel mengatakan, pasukannya menggelar aktivitas kontra-terorisme di kamp pengungsi tersebut. Militer mengatakan pasukan Israel pusat komando dan menemukan lusinan perangkat peledak dan komponen untuk membuat bom.

"Selama kegiatan tersebut, para tersangka melepaskan tembakan dan melemparkan alat peledak ke arah pasukan, yang kemudian membalas dengan tembakan. Korban tewas berhasil diidentifikasi," kata militer Israel dalam pernyataannya.

Hamas mengatakan salah satu dari anggota mereka yang tewas berasal dari kelompok sayapnya. Tidak ada keterangan mengenai identitas korban lain yang dilaporkan tewas.

Pihak militer mengatakan seorang tentara Israel mengalami luka ringan.

Satu tahun terakhir kekerasan di Tepi Barat meningkat drastis akibat meningkatnya serangan militer Israel, serangan pemukim Yahudi di desa-desa Palestina dan serentetan serangan Palestina ke warga Israel.

Saat fajar menyingsing di kamp Nur Syam, penduduk mulai memeriksa jalan, infrastruktur dan bangunan yang rusak dalam operasi yang menurut para saksi mata berlangsung sekitar enam jam.

Militer mengatakan kendaraan-kendaraan teknik khusus menggali jalan-jalan di kamp tersebut, menemukan sejumlah besar bom yang disembunyikan dan meledakkan setidaknya satu bom di pinggir jalan.

Berdasar data PBB terdapat 13.519 orang terdaftar di kamp Nur Syam. Mereka keturunan Palestina yang dipaksa keluar atau melarikan diri dari rumah mereka selama perang tahun 1948 yang melatarbelakangi berdirinya negara Israel.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement