Selasa 26 Sep 2023 06:42 WIB

Jerman Kritik Netanyahu Terkait Peta Timur Tengah tanpa Palestina

Peta Timur Tengah tanpa Palestina ini diperlihatkan Netanyahu di sidang PBB.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
  Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengacungkan peta Timur Tengah tanpa Palestina saat berpidato di Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB di New York, New York, AS, 22 September 2023.
Foto: EPA-EFE/JUSTIN LANE
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengacungkan peta Timur Tengah tanpa Palestina saat berpidato di Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB di New York, New York, AS, 22 September 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman, pada hari Senin (25/9/2023), mengkritik Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, karena menunjukkan peta 'Timur Tengah Baru' tanpa negara Palestina. Peta itu ditunjukkan Netanyahu dalam pidatonya baru-baru ini di sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, Anadolu Agency melaporkan.

"Menunjukkan peta yang tidak memasukkan wilayah yang diduduki atau dicaplok, dengan kata lain, adalah sesuatu yang secara alamiah kami tolak dan hal itu tidak membantu dalam upaya mencapai solusi dua negara yang dirundingkan," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Sebastian Fischer, dalam sebuah konferensi pers di Berlin.

Baca Juga

Ia menegaskan bahwa negaranya tetap berkomitmen pada solusi dua negara, dan mendesak semua pihak untuk meningkatkan upaya diplomatik mereka untuk mengakhiri permusuhan Israel-Palestina yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

"Jelas bahwa kami terus berpegang teguh pada tujuan solusi dua negara," Kata Fischer.

Netanyahu yang berpidato di hadapan Majelis Umum pada hari Jumat (22/9/2023) lalu, menunjukkan sebuah peta wilayah Timur Tengah, tanpa menyebutkan sama sekali wilayah Palestina. PM Israel yang dikenal dengan pemerintahan sayap kanannya, secara luas dipandang sebagai yang paling ekstrem dalam sejarah Israel, yang sejak lama ingin mengambil semua wilayah Palestina, termasuk Tepi Barat yang Diduduki, Yerusalem Timur dan Gaza.

Wilayah-wilayah Palestina ini telah diduduki secara ilegal oleh Israel sejak 1967, dengan pengecualian Gaza - di mana pasukan Israel menarik diri pada tahun 2005, sambil mempertahankan cengkeraman ekonomi di wilayah pesisir yang padat penduduknya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement