REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman dan negara-negara Asia Tengah pada Jumat (29/9/2023) menggelar pertemuan puncak (KTT) pertama mereka dan menyuarakan dukungan untuk pengembangan rute 'Koridor Tengah'. Rute tersebut akan menghubungkan kawasan itu dengan Eropa.
Kanselir Jerman Olaf Scholz menyelenggarakan KTT tersebut di Berlin, yang dihadiri oleh para pemimpin Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, serta Uzbekistan, dengan tujuan mendiskusikan kerja sama di bidang ekonomi, energi dan sumber daya alam.
Setelah pertemuan tersebut, para pemimpin mengumumkan mereka sepakat membentuk kemitraan regional strategis antara Jerman dan Asia Tengah, dan berjanji mengambil langkah-langkah guna memperkuat hubungan ekonomi.
Mereka juga menyampaikan dukungan mereka terhadap inisiatif pengembangan rute Koridor Tengah untuk menghubungkan kawasan tersebut dengan Eropa melalui Kaukasus, Laut Hitam, dan Turki. "Para pemimpin menegaskan keinginan mereka mengembangkan Koridor Tengah dan menarik pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur melalui inisiatif Global Gateway," kata mereka dalam deklarasi bersama yang dirilis setelah pertemuan tersebut.
Mereka juga menyambut laporan akhir Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (EBRD), yang mengidentifikasi Jaringan Trans-Kaspia Pusat sebagai jaringan transportasi berkelanjutan. Para pemimpin menggarisbawahi tujuan mereka untuk memperkuat ketahanan energi, mengembangkan jalur pasokan energi alternatif, meningkatkan koneksi transportasi dan transit, dan mengupayakan perekonomian yang ramah iklim dan lingkungan.
Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov, Presiden Tajikistan Emomali Rahmon, Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev, dan Presiden Turkmenistan Gurbanguly Berdimuhamedov menghadiri KTT tersebut. Menurut para pejabat, KTT kedua antara kanselir Jerman dan para pemimpin Asia Tengah akan digelar tahun depan di kawasan tersebut.