REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Presiden Cina Xi Jinping yang baru saja memperingati 74 tahun berdirinya Republik Rakyat Cina. Dalam ucapannya, Putin menyanjung kepemimpinan Xi yang telah berhasil memajukan Negeri Tirai Bambu.
“Di bawah kepemimpinan Anda, Cina dengan percaya diri bergerak maju di sepanjang jalur pengembangan sosio-ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, memperkuat posisinya di arena global, dan secara aktif berpartisipasi dalam menyelesaikan isu-isu paling penting dalam agenda regional dan global,” kata Putin dalam ucapannya kepada Xi, seperti diunggah di situs web Kremlin, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS, Ahad (1/10/2023).
Putin kemudian mendoakan Xi agar diberi kesehatan dan kesuksesan. Sementara bagi rakyat Cina, Putin berharap agar mereka hidup dalam kesejahteraan dan kemakmuran. Terkait hubungan bilateral, Putin menilai hubungan Rusia-Cina berkembang dalam semangat kemitaraan komprehensif dan kerja sama strategis.
“Saya yakin bahwa pembicaraan kita yang akan datang dalam forum internasional One Belt One Road akan memfasilitasi perluasan lebih lanjut dari seluruh hubungan konstruktif Rusia-Cina yang bermanfaat bagi masyarakat sahabat kita serta memastikan keselamatan dan stabilitas di benua Eurasia serta seluruh dunia,” ucap Putin.
Belum lama ini Putin mengatakan, dia telah menerima undangan Xi Jinping untuk berkunjung ke Beijing pada Oktober. Selain melangsungkan pertemuan bilateral dengan Xi, Putin pun diagendakan menghadiri Belt and Road Forum for International Cooperation (BRFIC),
“Saya tentu saja senang menerima undangan Presiden Cina untuk mengunjungi Cina pada bulan Oktober sebagai bagian dari acara yang mempromosikan gagasan One Belt, One Road yang diusung Presiden (Cina), yang telah menjadi merek internasional,” kata Putin dalam pidatonya saat menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Saint Petersburg, 20 September 2023 lalu.
Menurut Putin, perhelatan BRFIC sejalan dengan kepentingan Rusia dan Cina. “Sebab hal ini menyelaraskan ide-ide kami untuk menciptakan ruang Eurasia yang luas. Kita cukup sinkron,” ucapnya.
Sementara itu Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina Mao Ning, dalam pengarahan pers 20 September 2023 lalu mengungkapkan, dia belum bisa memberikan informasi tentang kapan tanggal tepatnya BRIFC akan dihelat. Dia juga belum dapat menginformasikan secara detail tentang agenda kunjungan Putin.
“Para pemimpin Cina dan Rusia menjaga komunikasi strategis yang erat. Mengenai pertanyaan spesifik Anda, tidak ada yang bisa saya sampaikan saat ini,” kata Mao saat menjawab pertanyaan tentang kapan Putin akan tiba di Beijing dan apakah pemimpin Rusia itu bakal berpartisipasi dalam BRFIC.
Dalam pengarahan pers pada 19 September 2023 lalu, Mao Ning mengungkapkan, perwakilan dari 110 negara telah mengonfirmasi akan hadir dalam BRFIC. “Persiapan forum (BRFIC) berjalan dengan baik. Hingga hari ini, perwakilan dari lebih dari 110 negara telah mengonfirmasi bahwa mereka akan menghadiri forum itu. Para mitra Cina dan BRI (Belt and Road Initiative) sedang berkomunikasi mengenai persiapan tersebut,” kata kata Mao, dikutip laman resmi Kemenlu Cina.
Dia menjelaskan bahwa acara BRFIC meliputi tiga forum tingkat tinggi mengenai konektivitas, pembangunan hijau dan ekonomi digital. Selain itu terdapat enam forum tematik mengenai konektivitas perdagangan, konektivitas antar-masyarakat, pertukaran lembaga kajian, kerja sama subnasional, serta kerja sama maritim. “Konferensi CEO juga akan diadakan,” ucap Mao.
BRFIC yang diagendakan digelar di Beijing bulan ini merupakan penyelenggaraannya yang ketiga. Tahun ini menandai peringatan 10 tahun proyek pembangunan BRI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
