REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Dengan melanjutkan upaya mereka untuk memerangi aktivitas propaganda organisasi ekstremis, Pusat Global untuk Memerangi Ideologi Ekstremis (Etidal) dan platform Telegram, mampu menghapus 10.565.178 konten ekstremis dan menutup 2.069 saluran yang digunakan untuk menyebarkan dan mempromosikan konten ekstremis, selama kuartal ketiga (Juli-September) tahun berjalan, 2023.
Konten ekstremis yang dipantau kemudian dihapus dari saluran milik ISIS, Hay'at Tahrir Al-Sham, dan organisasi teroris Al-Qaeda. Kuartal ketiga mencatat bahwa ISIS menduduki puncak daftar dalam penerbitan 4.621.916 konten ekstremis melalui 997 saluran, diikuti oleh Hay'at Tahrir Al-Sham, yang menerbitkan 3.888.863 konten di 503 saluran, sementara Al-Qaeda menerbitkan 2.054.399 konten di 569 saluran.
Dilansir dari Saudi Press Agency (SPA), Rabu (4/10/2023), ISIS adalah yang paling aktif di antara tiga organisasi yang diamati, menerbitkan 1.344.482 konten ekstremis dalam satu hari, tercatat pada Kamis, 21 September 2023. Al-Qaeda mencatat jumlah tertinggi pembuatan saluran dalam satu hari, dengan 43 saluran pada 16 Agustus 2023.
Sejak dimulainya kolaborasi antara Etidal dan platform Telegram dari Februari 2022 hingga September 2023, jumlah konten ekstremis yang dihapus mencapai 38.799.157 sementara 12.287 saluran ekstremis ditutup.