REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menekankan pentingnya menjaga momentum pertemuan G20 yang akan diadakan di Brasil tahun depan untuk memperkuat suara-suara Global South.
Global South adalah istilah yang digunakan untuk merujuk negara-negara berkembang dan kurang berkembang yang berada di kawasan Afrika, Asia, Amerika Latin dan Oseania.
Dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira di Jakarta, Senin, Retno menyatakan Indonesia mendukung penuh presidensi Brazil dalam G20 nanti.
KTT G20 akan diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brasil pada 2024, setelah diadakan di India pada 2023.
“Jika negara-negara berkembang seperti kita bekerja sama, kita dapat menjadi kekuatan positif yang mendorong perubahan transformasional,” katanya dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan.
“Saya yakin kepresidenan G20 Brasil akan terus mendukung agenda yang mempromosikan stabilitas, solidaritas, dan kesetaraan dalam tatanan global,” tambah dia.
Sementara itu, Vieira menyatakan sepakat bahwa negara-negara Global South harus bekerja lebih erat untuk menyuarakan dan membawa kepentingan negara-negara berkembang ke dalam agenda-agenda internasional.
Dia menyebut Brasil telah menetapkan tiga prioritas untuk presidensi G20 tahun depan, yakni meningkatkan inklusi sosial, mengurangi kelaparan dan kesenjangan, mempromosikan pembangunan berkelanjutan, dan mereformasi lembaga tata kelola global.
Vieira juga mengungkapkan komitmen Brasil untuk melanjutkan kerja keras yang telah dilakukan oleh Indonesia dan India selama kepresidenan G20 mereka.
Dalam pertemuan itu, Retno dan Vieira juga membahas upaya-upaya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan Indonesia dan Brasil.
Retno mengajak Brasil untuk bekerja sama pada sejumlah bidang, termasuk ketahanan energi, ketahanan pangan, dan investasi dalam pengembangbiakan ternak sapi di dalam negeri.
Indonesia juga mendorong kerja sama dalam energi terbarukan, termasuk pengembangan etanol sebagai biofuel dan perkebunan tebu, serta kolaborasi riset dalam meningkatkan produksi biofuel.