REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menekankan penerapan prinsip "dua negara" menjadi solusi untuk mengatasi konflik antara Israel dan Palestina yang saat ini kembali memanas.
"Untuk mengakhiri konflik antara Palestina dan Israel yang terus berulang, penting untuk memulai kembali perundingan perdamaian, menerapkan solusi 'dua negara' dan menyelesaikan masalah Palestina secara menyeluruh dan tepat," kata Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, Senin (9/10/2023).
Konflik antara Israel dan Palestina memanas setelah kelompok militan Palestina Hamas menyerang Israel dengan sedikitnya 5.000 roket hanya dalam waktu 20 menit pada Sabtu (7/10) pagi waktu setempat. Jumlah korban tewas akibat serangan mendadak Hamas terhadap Israel telah mencapai sekitar 600 orang.
Sebagai respons, Israel mendeklarasikan perang terhadap Hamas dan melakukan pembalasan dengan meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza.
"Penyelesaian konflik dilakukan melalui jalan-jalan politik secepat mungkin sehingga dapat mengakomodasi kepentingan masing-masing pihak. China akan terus bekerja sama tanpa henti dengan komunitas internasional untuk mencapai tujuan ini," tambah Mao Ning.
Menurut Mao Ning, China mengikuti dengan cermat eskalasi konflik antara Israel dan Palestina.
"Kami sangat sedih atas jatuhnya korban sipil dan mengecam tindakan yang membahayakan warga sipil. Kami menentang tindakan yang dapat meningkatkan konflik dan mengganggu stabilitas kawasan serta berharap pertempuran akan berhenti dan perdamaian dapat segera kembali. Komunitas internasional perlu memainkan peran yang efektif untuk bersama-sama meredakan situasi," ungkap Mao Ning.
Selanjutnya...