REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selebriti termasuk artis papan atas Hollywood, influencer, dan atlet internasional menyatakan dukungan untuk Palestina. Dukungan ini mengalir setelah Hamas melakukan serangan mengejutkan ke Israel pada Sabtu (7/10/2023), yang kemudian dibalas dengan serangan sengit Israel di Jalur Gaza.
Aktor Hollywood, Mark Ruffalo mendoakan keselamatan bagi warga sipil, terutama warga di Gaza. “Kami berdoa untuk keselamatan mereka, sebagaimana kami berdoa untuk keselamatan orang-orang tak berdosa di Gaza yang dibombardir dan dikepung," ujarnya di platform media sosial X.
Petinju dan model profesional, Younes Bendjima menyoroti pendudukan ilegal atas tanah Palestina, pembatasan pergerakan, perlakuan diskriminatif terhadap warga Palestina di pos pemeriksaa. Dia juga menyoroti kehadiran penembak jitu Israel di wilayah pendudukan.
Bendjima juga menekankan kesenjangan dalam dukungan internasional. Dia mencatat bahwa Palestina tidak mendapat dukungan dari Amerika Serikat. Dia juga menarik perhatian pada kehadiran pesawat tempur Israel yang terus-menerus terbang di atas wilayah Palestina dan membuat anak-anak ketakutan.
Mantan pemain internasional rugbi Selandia Baru Sonny Bill Williams mengunggah tulisan "Berdoa untuk Gaza!" disertai dengan bendera Palestina. Sementara itu, pemain anggar Olimpiade AS, Ibtihaj Muhammad juga menyuarakan dukungan bagi Palestina. Dia menekankan agar masyarakat internasional berhati-hati dengan berita di surat kabar yang menggiring opini.
"Jika Anda tidak hati-hati, surat kabar akan membuat Anda membenci orang-orang yang tertindas, dan mencintai orang-orang yang melakukan penindasan," ujar Muhammad.
Penyanyi asal Swedia, Zara Larsson, menyoroti standar ganda dalam reaksi internasional terhadap konflik Israel-Palestina. "Oh, jadi mereka berpihak pada Ukraina ketika Rusia menginvasi tetapi tidak dengan Palestina," ujarnya.
Pernyataan Larsson menyoroti permasalahan yang lebih luas mengenai tanggapan Barat yang tidak konsisten terhadap berbagai konflik. Influencer fesyen, Simi & Haze Khadra, juga menyampaikan sentimen serupa. Mereka menyoroti pelanggaran hak asasi manusia yang dialami oleh warga Palestina.
"Pemikiran Zionis yang absolut meruntuhkan perbincangan dan menghilangkan empati terhadap penduduk Palestina yang telah banyak mengalami penyiksaan, penculikan, pembunuhan dan taktik kolonialis yang menindas lainnya di tangan negara apartheid selama beberapa dekade," ujar Simi & Haze Khadra.