Kamis 12 Oct 2023 07:26 WIB

Putin Sebut Rusia Selalu Berusaha untuk Selesaikan Masalah Muslim dan Palestina

Rusia selalu mendukung pembentukan Negara Palestina yang merdeka.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
FILE - Presiden Rusia Vladimir Putin, kanan, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat bertemu di  KTT CICA, di Astana, Kazakhstan, 13 Oktober 2022.
Foto: Vyacheslav Prokofyev, Sputnik, Kremlin Pool P
FILE - Presiden Rusia Vladimir Putin, kanan, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas saat bertemu di KTT CICA, di Astana, Kazakhstan, 13 Oktober 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin pada sesi pleno Pekan Energi Rusia di Moskow, Rabu (11/10/2023), mengatakan hampir setiap Muslim dunia menganggap ada ketidakadilan terkait masalah Palestina oleh AS dan negara Barat. Dan Rusia menyadari hal tersebut.

"Segala sesuatu yang telah terjadi selama beberapa dekade, bukan hanya sekarang, dilihat sebagai bentuk ketidakadilan, meningkat ke tingkat yang luar biasa," tegas Presiden Putin seperti dilansir kantor berita TASS.

Baca Juga

"Masalah Palestina sangat dekat dengan hati setiap orang muslim, termasuk di wilayah (Timur Tengah). Saya percaya bahwa itu sangat dekat dengan hati setiap orang yang mempraktikkan Islam. Begitulah kehidupan, ini adalah hal yang jelas," katanya.

"Segala sesuatu yang telah terjadi selama beberapa dekade, bukan hanya sekarang, dilihat sebagai bentuk ketidakadilan, telah diangkat ke tingkat yang luar biasa," tegas Putin.

Ia menegaskan, Rusia selalu mendukung implementasi keputusan Dewan Keamanan PBB tentang pembentukan negara Palestina yang merdeka. "Kami selalu mendukung implementasi keputusan Dewan Keamanan PBB, maksud saya, pertama-tama, pembentukan negara Palestina yang merdeka. Ini adalah akar dari semua masalah," kata Putin.

Dia juga mengatakan bahwa posisi Rusia dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel tidak muncul sebagai akibat dari peristiwa tragis baru-baru ini saja, tetapi dibentuk selama beberapa dekade terakhir. "Dan posisi ini sudah diketahui baik oleh pihak Israel maupun oleh teman-teman kami di Palestina," tambah presiden Rusia itu.

Dia mencatat bahwa masalah Palestina-Israel telah disertai dan diperparah oleh "kegiatan mediasi" sejumlah negara dalam beberapa tahun terakhir. Menurut presiden Rusia, masih ada tokoh-tokoh politik dan para ahli di negara-negara tersebut saat ini yang percaya bahwa perlu untuk mengikuti jalur untuk menciptakan sebuah negara merdeka.

"Dan ada orang-orang seperti itu di Israel. Namun, mereka yang telah mencoba selama beberapa dekade untuk menyelesaikan masalah ini dengan kekerasan berada di atas angin. Sayangnya, hal ini mengarah pada peristiwa tragis seperti yang kita saksikan sekarang," kata Putin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement