Jumat 13 Oct 2023 12:23 WIB

Mertua PM Skotlandia Terjebak dan Ketakutan di Gaza

Mertua PM Skotlandia berada di Gaza untuk mengunjungi sanak keluarga.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Perdana Menteri Skotlandia Humza Yousaf.
Foto: EPA-EFE/ROBERT PERRY
Perdana Menteri Skotlandia Humza Yousaf.

REPUBLIKA.CO.ID, EDINBURGH -- Istri pemimpin Skotlandia, Humza Yousaf mengatakan, orang tuanya ketakutan karena terjebak di Gaza, setelah melakukan perjalanan mengunjungi kerabat mereka di daerah kantong yang terkepung itu. dalam sebuah wawancara dengan BBC Reporting Scotland pada hari Rabu (11/10/2023).

Nadia El-Nakla mengatakan bahwa orang tuanya, Elizabeth dan Maged, mengatakan kepadanya bahwa mereka merasa seperti akan mati. Elizabeth dan Maged melakukan perjalanan ke Gaza pekan lalu untuk mengunjungi seorang kerabat lanjut usia dan saudara laki-laki Nadia, yang bekerja sebagai dokter di Gaza.

Baca Juga

Pada Sabtu (7/10/2023) kelompok perlawanan Palestina, Hamas secara mengejutkan menyerang Israel sehingga memicu pertempuran yang telah menewaskan lebih dari 1.300 orang di masing-masing pihak. Pada Rabu (11/10/2023) satu-satunya pembangkit listrik di Gaza kehabisan bahan bakar dan ditutup setelah keputusan Israel untuk memutus pasokan.

Dalam wawancara denhan BBC, Elizabeth mengatakan, tidak ada air, listrik, dan makanan di Gaza. “Kami tidak memiliki listrik, kami tidak memiliki air, makanan yang kami miliki, yang jumlahnya sedikit, (makanan) tidak akan bertahan lama karena tidak ada listrik dan akan basi," ujar Elizabeth.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Humza Yousaf (@humzayousaf)

 

 

Nadia yang tampak emosional mengatakan kepada BBC bahwa keadaan di Gaza sangat sulit saat ini. “Saya tidak tahu apa artinya ini bagi mereka dalam jangka panjang, saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka. Bagi saya, nomor satu adalah keluarga saya aman," kata Nadia.

Nadia mengatakan orangtuanya sedang mempertimbangkan untuk menghemat baterai ponsel mereka karena listrik padam, sehingga mereka harus membatasi kontak. “Setiap beberapa jam saya melihat sesuatu, dan saya menelepon orang tua saya.  Tapi sekarang kita berbicara tentang keharusan menghemat baterai di ponsel mereka.  Kami tidak bisa terus berbicara dengan mereka karena tidak ada listrik,” ujar Nadia.

Nadia telah mencatat nomor telepon tetangga yang tinggal di sekitar rumah kerabatnya di Gaza. Nadia juga membagikan nomor teleponnya kepada orang-orang di sekitar rumah kerabatnya untuk berjaga-jaga.

“Kami sudah mencatat sejumlah tetangga, mereka mencatat semua nomor kami.  Jika saya tidak dapat menghubungi mereka, dapatkah saya menghubungi tetangga untuk mengetahui apakah mereka masih hidup?. Rasanya saya hidup dalam mimpi buruk," ujar Nadia.

Pada Selasa (10/10/2023) Perdana Menteri Skotlandia, Humza Yousaf menulis surat kepada Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly. Dalam suratnya, Yousaf mendesak Cleverly untuk meminta Israel membuka koridor kemanusiaan.

“Saya menulis mengenai serangan yang dilakukan Hamas selama akhir pekan, dan meningkatnya konflik di Israel dan Gaza. Terlalu banyak orang yang tidak bersalah telah kehilangan nyawa mereka sebagai akibat dari serangan yang tidak dapat dibenarkan. Hukuman kolektif terhadap warga sipil yang tidak bersalah tidak dapat dibenarkan dan tidak akan memberikan dampak apa pun terhadap perdamaian di kawasan,” kata Yousaf dalam suratnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement