REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell mengatakan Jumat (13/10/2023) saat konferensi pers di Cina bahwa blokade Israel terhadap masuknya air, makanan, bahan bakar dan pasokan medis ke Jalur Gaza yang terkepung melanggar hukum internasional.
“Melakukan blokade terhadap pasokan air, makanan, bahan bakar, dan medis tidak sesuai dengan hukum internasional,” katanya ketika ditanya tentang posisi Uni Eropa terhadap keputusan Israel ini seperti dilansir kantor berita WAFA, Sabtu (14/10/2023).
“Ya, ada kekhawatiran mendalam mengenai memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza, khususnya karena kekurangan air, makanan, pasokan medis, bahan bakar dan listrik.”
Dia menilai seruan tentara Israel terhadap 1,1 juta warga sipil Palestina untuk meninggalkan rumah mereka di Jalur Gaza utara dan pindah ke selatan sebagai seruan yang sama sekali tidak realistis.
“Langkah-langkah yang diharapkan harus dilakukan oleh sebagian besar penduduk yang jumlahnya mencapai 1 juta orang harus realistis. Dan tentu saja, ini sama sekali tidak realistis, bahwa 1 juta orang dapat berpindah dalam 24 jam,” ujarnya seraya menjelaskan bahwa hal ini akan menimbulkan konsekuensi kemanusiaan yang sangat buruk.
Borrell mengatakan dia mendukung upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meringankan situasi di Gaza. “Termasuk mendorong dibentuknya koridor kemanusiaan dan memberikan ruang bagi bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan,” uajrnya menegaskan.