REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Israel telah menyerukan serangan darat ke Gaza dan mendorong warga mengungsi dari wilayah utara ke wilayah selatan Gaza. Mereka bertekad menghapus Hamas dari muka bumi dan tak akan kembali lagi. Namun apakah Israel akan mampu memenuhi ambisinya?
Invasi darat ke Gaza, menurut BBC, Ahad (15/10) akan melibatkan pertempuran dari rumah ke rumah dan berisiko bagi warga sipil. Serangan udara Israel, setidaknya merenggut ratusan nyawa dan membuat 400 ribu warga Gaza meninggalkan rumah.
Militer Israel juga mendapatkan tambahan tugas untuk menyelamatkan sekitar 150 sandera, yang berada di lokasi yang belum diketahui di seantero Gaza. Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Herzi Halevi menegaskan pasukannya akan menggulingkan Hamas.
Pengamat militer Army Radio Israel, Amir Bar Shalom menyampaikan kemungkinan yang bisa terjadi.’’Saya pikir Israel tak bisa menumpas seluruh anggota Hamas karena ide mereka. Namun, Anda bisa melemahkannya agar Hamas tak lagi mempunyai kemampuan operasional.’’
Kelompok sayap militer Hamas, Brigade Izzedine al-Qassam menyatakan siap menghadapi serangan darat Israel. Rencana sudah disiapkan. Mereka bisa menggunakan jaringan terowongan untuk menyerang pasukan Israel.
Pada 2014, battalion infanteri Israel mengalami kekalahan besar akibat ranjau anti-tank, penembak jitu Hamas.
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian melakukan lawatan ke sejumlah negara Timur Tengah. Pada Sabtu (14/10/2023), ia bertemu pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Doha, Qatar. Mereka membahas serangan Hamas ke Israel.
Kedua belah pihak juga sepakat meneruskan kerja sama untuk mencapai tujuan Hamas. Demikian pernyataan Hamas setelah pertemuan. Pada kesempatan itu, Amirabdollahian memuji serangan Hamas ke Israel sebagai ‘kemenangan bersejarah.
Bertemu utusan khusus PBB...