Selasa 17 Oct 2023 07:38 WIB

Malaysia tak Gentar Dukung Palestina Meski Ada Ancaman Bom

Penelpon itu meminta Malaysia agar tidak menunjukkan dukungan terhadap Palestina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada Senin mengatakan, Malaysia tidak akan tunduk pada tekanan Barat yang mendesak untuk mengutuk kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Foto: EPA-EFE/JUSTIN LANE
Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada Senin mengatakan, Malaysia tidak akan tunduk pada tekanan Barat yang mendesak untuk mengutuk kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, MELAKA -- Malaysia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina meskipun ada ancaman bom. Pada akhir pekan lalu, ada ancaman bom di sebuah pusat perbelanjaan di Johor Bahru.

Ancaman bom ini sepertinya ditujukan untuk menggertak Malaysia, karena negara tersebut sangat vokal menyuarakan dukungan bagi Palestina. Wakil Perdana Menteri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, pemerintah selalu waspada terhadap ancaman apa pun. Namun pada saat yang sama, dia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir.

Baca Juga

"Polisi sudah menyatakan, itu adalah ancaman yang disengaja, kita hanya perlu waspada dan tidak khawatir," kata Ahmad, dilansir Channel News Asia, Senin (16/10/2023).

Ratusan pengunjung dan karyawan dievakuasi dari mal Mid Valley Southkey di Johor Bahru pada Sabtu (14/10/2023) malam setelah ada ancaman keamanan melalui panggilan telepon tanpa nama. Manajemen mal dan Hotel St Giles di dekatnya mengatakan, ancaman itu berlangsung sekitar pukul 18.30 waktu setempat. Pihak berwenang kemudian menginstruksikan agar daerah yang terkena dampak dievakuasi sebagai tindakan proaktif.

Pemadam kebakaran dan polisi menyelidiki ancaman tersebut dan menyelesaikan pencarian menyeluruh di daerah sekitar. Setelah dilakukan penyisiran, petugas tidak menemukan bom yang dimaksud.

Video evakuasi yang dibagikan di media sosial menunjukkan kerumunan orang bergegas keluar mal atas instruksi pemadam kebakaran.  Dalam video itu banyak anak-anak kecil yang ikut berlari untuk menyelamatkan diri.

Kepala Kepolisian Daerah Johor Bahru Selatan, Raub Selamat, mengatakan penelepon tanpa nama itu mengaku sebagai orang asing. Penelepon tersebut menyatakan bahwa ia ingin memasang bom di area mal. Penelpon itu meminta Malaysia agar tidak menunjukkan dukungan terhadap Palestina.

Secara terpisah, Perdana Menteri Anwar Ibrahim pada Senin mengatakan, Malaysia tidak akan tunduk pada tekanan Barat yang mendesak untuk mengutuk kelompok perlawanan Palestina, Hamas. Anwar mengatakan, negara Barat dan Eropa telah berulang kali meminta Malaysia untuk mengutuk Hamas.

“Saya katakan bahwa kami, secara kebijakan, memiliki hubungan dengan Hamas dari sebelumnya dan ini akan terus berlanjut. Oleh karena itu, kami tidak setuju dengan sikap mereka yang menekan, karena Hamas juga menang di Gaza dengan bebas melalui pemilu dan warga Gaza memilih mereka untuk memimpin," ujar Anwar.

Malaysia pendukung vokal perjuangan Palestina...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement