Jumat 20 Oct 2023 19:49 WIB

27 Ton Bantuan Kemanusiaan Rusia untuk Gaza Diserahkan ke Bulan Sabit Merah Mesir

Bantuan tersebut terdiri dari antara lain tepung, gula, beras, dan pasta.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Truk terparkir saat memuat bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza di Arish, Mesir, Senin (16/10/2023).
Foto: EPA-EFE/ALI MOUSTAFA
Truk terparkir saat memuat bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza di Arish, Mesir, Senin (16/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Sebanyak 27 ton bantuan kemanusiaan yang dikirimkan Rusia untuk warga Palestina di Jalur Gaza telah tiba di Mesir. Bantuan tersebut terdiri dari antara lain tepung, gula, beras, dan pasta.

“27 ton bantuan kemanusiaan dari Emercom (Kementerian Situasi Kedaruratan) Rusia sudah diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Mesir untuk didistribusikan kepada penduduk yang membutuhkan di Jalur Gaza. Setiap bantuan sangat penting,” kata Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia di Jakarta lewat saluran Telegram resminya, Jumat (20/10/2023).

Baca Juga

Pada Kamis (19/10/2023) lalu, Rusia mengumumkan akan mengirimkan 27 ton bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di Jalur Gaza. “Pesawat angkut II-76 dengan bantuan (kemanusiaan) tersebut sedang dalam perjalanan menuju Arish di Mesir. Bulan Sabit Merah Mesir akan memastikan pengirimannya,” katanya.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Martin Griffiths mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengupayakan agar proses pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dilaksanakan secepat mungkin. “Kami sedang melakukan perundingan mendalam dan lanjutan dengan semua pihak terkait untuk memastikan bahwa operasi bantuan di Gaza dimulai secepat mungkin. Pengiriman pertama akan dimulai pada hari berikutnya,” kata juru bicara Martin Griffiths, Jens Laerke, di Jenewa, Swiss, Jumat, dikutip laman Al Arabiya.

“Saya tidak memiliki waktu pasti kapan gerakan ini akan dilakukan, tentu saja, dengan harapan bahwa gerakan ini dapat dimulai sesegera mungkin, dengan cara yang aman, terjamin, dan mudah-mudahan berkelanjutan,” tambah Laerke.

Laerke mengatakan, mekanisme untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, terutama di wilayah selatan, harus tersedia. “Hal ini tidak menghilangkan seruan kami untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan,” ujarnya.

Saat ini konvoi bantuan kemanusiaan masih belum bisa memasuki Jalur Gaza. Media penyiaran milik Pemerintah Mesir, Al Qahera News, mengatakan penyeberangan Rafah, yakni satu-satunya rute menuju Jalur Gaza, akan dibuka pada Jumat. Namun Kairo kemudian mengatakan bahwa pihaknya memerlukan lebih banyak waktu untuk memperbaiki jalan.

Israel diketahui turut melancarkan serangan udara ke sekitar gerbang penyeberangan Rafah. Hal itu yang membuat proses pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza tak dapat dilaksanakan. Israel sendiri telah memberlakukan blokade total terhadap Gaza, termasuk menyetop pasokan air dan listrik ke wilayah tersebut.

Lebih dari 3.785 warga Palestina di Jalur Gaza terbunuh akibat serangan Israel sejak agresi dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu. Sementara korban luka melampaui 12 ribu orang. PBB mengatakan lebih dari 1 juta dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi dan situasi kemanusiaan semakin memburuk dari hari ke hari akibat serangan Israel. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement