Senin 23 Oct 2023 13:28 WIB

Kocak, Jurnalis Pro-Israel Pura-Pura Merunduk dari Serangan Hamas

Jurnalis di Israel pura-pura berlindung dari serangan Hamas

Warga Palestina mencari korban selamat pasca bombardir Israel di Jalur Gaza di Deir Al-Balah, Ahad (22/10/2023). Israel terus melancarkan serangan udara ke wilayah Jalur Gaza yang mengakibatkan permukiman warga luluh lantak dan korban jiwa warga Palestina.
Foto: AP Photo/Hatem Moussa
Warga Palestina mencari korban selamat pasca bombardir Israel di Jalur Gaza di Deir Al-Balah, Ahad (22/10/2023). Israel terus melancarkan serangan udara ke wilayah Jalur Gaza yang mengakibatkan permukiman warga luluh lantak dan korban jiwa warga Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Sebuah video beredar di dunia maya yang memperlihatkan seorang jurnalis sedang merunduk. Ia menggunakan jaket pelindung dan merunduk di tanah sambil melaporkan peristiwa. Disebutkan, jurnalis Rumania itu sedang berlindung dari serangan hamas.

Masalahnya, di belakang jurnalis tersebut terlihat sejumlah orang sedang lalu lalang. Ada yang sedang berjalan kaki, bahkan beberapa kali terlihat orang sedang bersepeda. Sontak video itu mendapat ejekan dari warga net dan menyebut sang jurnalis sebagai ratu drama karena melaporkan peristiwa yang tak ada.

Baca Juga

Perang Palestina-Israel berlangsung sejak Sabtu (7/10/2023) lalu ketika Hamas mulai melakukan Operasi Badai Al Aqsa, yakni serangan mendadak dari segala penjuru, termasuk serentetan peluncuran roket dan penyusupan ke Israel lewat jalur darat, laut, dan udara.

Hamas mengungkapkan bahwa operasi tersebut sebagai balasan atas penyerbuan terhadap Masjidilaksa di wilayah Yerusalem Timur yang diduduki, dan peningkatan kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.

Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi untuk menargetkan Hamas di Jalur Gaza. Aksi balasan tersebut meluas hingga memutus pasokan air dan listrik ke Jalur Gaza sehingga memperparah kondisi kehidupan di wilayah yang terkepung sejak 2007.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement