Senin 23 Oct 2023 17:20 WIB

Media Korut Sebut AS Biang Kerok Perang di Gaza

Sikap standar ganda AS telah membuat wilayah Gaza hancur

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Media resmi pemerintah Korea Utara (KCNA) memaparkan dalam sebuah artikel, bahwa sikap standar ganda AS telah membuat wilayah Gaza hancur
Foto: AP Photo/Ariel Schalit
Media resmi pemerintah Korea Utara (KCNA) memaparkan dalam sebuah artikel, bahwa sikap standar ganda AS telah membuat wilayah Gaza hancur

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Media resmi pemerintah Korea Utara (KCNA) memaparkan dalam sebuah artikel, bahwa arah kebijakan yang diambil oleh Amerika Serikat (AS), termasuk dukungannya terhadap Israel dan penggunaan standar ganda, telah membawa situasi di Timur Tengah ke ambang perang habis-habisan. Sikap standar ganda AS telah membuat wilayah Gaza hancur seperti saat ini.

Menurut media tersebut, AS berkomitmen untuk mengirimkan senjata dan mendukung Israel dengan mengirimkan dua kapal induk ke wilayah tersebut. Situasi di Timur Tengah semakin memburuk mendekati ambang batas perang total.

Baca Juga

"Ini adalah suara bulat dari komunitas internasional bahwa situasi Timur Tengah, yang menimbulkan bahaya perang habis-habisan, adalah sebuah tragedi yang sepenuhnya disebabkan oleh AS," demikian pendapat kantor berita Korea Utara itu.

Menurut kantor berita itu, di Israel, sebuah perintah dikeluarkan untuk bersiap-siap menghadapi invasi menyeluruh dan semakin banyak serangan udara di Jalur Gaza. Dengan latar belakang ini, AS berkomitmen untuk mengirimkan senjata dan mendukung Israel dengan mengirimkan dua kapal induk ke wilayah tersebut.

"Para pejabat senior AS, termasuk Menteri Luar Negeri, Menteri Pertahanan dan Presiden, terbang ke Israel untuk menyuarakan dukungan mereka dan mendorong perang," kata KCNA.

Awal bulan ini, Amerika Serikat memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang bertujuan untuk memastikan gencatan senjata dan menyelesaikan krisis kemanusiaan. Langkah itu, telah melenyapkan "bahkan kesempatan kecil" untuk mencegah eskalasi, demikian bunyi artikel tersebut.

Uni Eropa, sebagai pengamat "tanpa pemikiran dan prinsip independen, bergabung dengan AS," kata para penulis artikel tersebut. Sementara AS terus-menerus melindungi Israel, yang secara ilegal menduduki wilayah Palestina dan terlibat dalam serangan bersenjata tanpa henti.

"Pembunuhan warga sipil yang tidak manusiawi dan perluasan pemukiman Yahudi, demi politik dalam negerinya dan strategi supremasi dunia. Hal ini telah mengakibatkan kegagalan dalam mewujudkan keinginan rakyat Palestina untuk membangun negara merdeka dan ketidakadilan historis yang mereka hadapi," tegas KCNA.

Menurut KCNA, Washington mengalihkan kesalahan atas situasi di Timur Tengah ke Palestina dengan mencap negara tersebut sebagai agresor, tetapi masyarakat internasional yang adil dengan tegas menolak hal ini.

"Masyarakat dunia memperingatkan bahwa stabilitas dan keamanan di bumi sedang terancam karena kebijakan luar negeri AS yang sewenang-wenang dan berstandar ganda," demikian tulisan penutup artikel itu.

Tulisan KCNA tersebut, seraya merekomendasikan masyarakat internasional untuk mengawasi dengan seksama apa yang disebutnya sebagai upaya bodoh AS yang selalu membela Israel, dan dengan tegas menolak serta tak mempercayainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement