Selasa 24 Oct 2023 20:37 WIB

Pengakuan Sandera Hamas: Kami Diperlakukan dengan Sangat Baik

Pejuang Hamas memperlakukan para sandera dengan baik.

Rep: Amri Amrullah / Red: Esthi Maharani
Yocheved Lifshitz (kiri) dan Nurit Cooper, yang disandera oleh Hamas, terlihat dalam kombinasi foto selebaran tak bertanggal ini. Komite Palang Merah Internasional mengatakan Hamas telah membebaskan keduanya.
Foto: Hostages and Missing Families Forum via AP
Yocheved Lifshitz (kiri) dan Nurit Cooper, yang disandera oleh Hamas, terlihat dalam kombinasi foto selebaran tak bertanggal ini. Komite Palang Merah Internasional mengatakan Hamas telah membebaskan keduanya.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV --- Seorang sandera Israel berusia lanjut yang dibebaskan oleh Hamas pada Senin (23/10/2023) malam mengatakan selama menjadi sandera sejak 7 Oktober 2023, ia diperlakukan dengan baik oleh Hamas.

Yocheved Lifshitz (85 tahun) adalah salah satu dari dua wanita yang dibebaskan pada  Senin malam. Dengan demikian, sandera yang ditahan oleh Hamas diperkirakan masih sekitar 220 orang.

Baca Juga

"Saya telah melalui ketakutan, kami tidak menyangka atau mengetahui bahwa kami akan mengalami situasi seperti ini," katanya kepada para wartawan, sambil duduk di kursi roda di luar rumah sakit Tel Aviv, tempat ia dibawa setelah dibebaskan. 

Dengan kondisi yang lemah, Lifshitz mengatakan bahwa ia telah dinaikkan ke atas sepeda motor dan diantar dari kibbutz-nya ke Gaza.

"Ketika saya berada di atas sepeda motor, kepala saya berada di satu sisi dan seluruh tubuh saya di sisi lain. Para pemuda itu awalnya sempat bersikap keras kepada saya di tengah jalan. Tapi mereka tidak mematahkan tulang rusuk saya. Kami diperlakukan dengan baik," katanya.

"Mereka memperlakukan kami dengan hormat, memberikan kami obat-obatan yang dibutuhkan, memperhatikan kebersihan kami, bahkan membawa dokter untuk memeriksa kami. Mereka sangat ramah," katanya. 

Sesampainya di Gaza, dia mengatakan para penculiknya membawanya ke dalam terowongan yang dia ibaratkan sebagai jaring laba-laba, dan memperlakukannya dengan baik.

Lifshitz mengatakan bahwa seorang dokter telah mengunjunginya dan memastikan bahwa ia dan para sandera lainnya menerima obat-obatan yang sama dengan yang mereka konsumsi di Israel.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement