REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV --- Seorang sandera Israel berusia lanjut yang dibebaskan oleh Hamas pada Senin (23/10/2023) malam mengatakan selama menjadi sandera sejak 7 Oktober 2023, ia diperlakukan dengan baik oleh Hamas.
Yocheved Lifshitz (85 tahun) adalah salah satu dari dua wanita yang dibebaskan pada Senin malam. Dengan demikian, sandera yang ditahan oleh Hamas diperkirakan masih sekitar 220 orang.
"Saya telah melalui ketakutan, kami tidak menyangka atau mengetahui bahwa kami akan mengalami situasi seperti ini," katanya kepada para wartawan, sambil duduk di kursi roda di luar rumah sakit Tel Aviv, tempat ia dibawa setelah dibebaskan.
Dengan kondisi yang lemah, Lifshitz mengatakan bahwa ia telah dinaikkan ke atas sepeda motor dan diantar dari kibbutz-nya ke Gaza.
"Ketika saya berada di atas sepeda motor, kepala saya berada di satu sisi dan seluruh tubuh saya di sisi lain. Para pemuda itu awalnya sempat bersikap keras kepada saya di tengah jalan. Tapi mereka tidak mematahkan tulang rusuk saya. Kami diperlakukan dengan baik," katanya.
"Mereka memperlakukan kami dengan hormat, memberikan kami obat-obatan yang dibutuhkan, memperhatikan kebersihan kami, bahkan membawa dokter untuk memeriksa kami. Mereka sangat ramah," katanya.
Reporter: "Why did you shake hands with the Hamas fighters when they released you?"
Released Israeli woman Yocheved Livschitz: "Because they treated us very nicely." pic.twitter.com/qtX8f2GMG7
— Quds News Network (@QudsNen) October 24, 2023
Sesampainya di Gaza, dia mengatakan para penculiknya membawanya ke dalam terowongan yang dia ibaratkan sebagai jaring laba-laba, dan memperlakukannya dengan baik.
Lifshitz mengatakan bahwa seorang dokter telah mengunjunginya dan memastikan bahwa ia dan para sandera lainnya menerima obat-obatan yang sama dengan yang mereka konsumsi di Israel.