Sabtu 28 Oct 2023 05:07 WIB

Israel Tuduh Hamas Gunakan Rumah Sakit Sebagai Perisai

Hamas menuduh Israel menyebarkan kebohongan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
File - Warga Palestina memeriksa lokasi ledakan di rumah sakit al-Ahli, di Kota Gaza, Rabu, (18/10/2023).
Foto: AP Photo/Abed Khaled
File - Warga Palestina memeriksa lokasi ledakan di rumah sakit al-Ahli, di Kota Gaza, Rabu, (18/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Militer Israel menuduh gerakan perjuangan Palestina, Hamas menggunakan rumah sakit utama di Gaza sebagai perisai untuk terowongan dan pusat operasionalnya.

"Hamas mengubah rumah sakit menjadi pusat komando dan kontrol serta tempat persembunyian para teroris dan komandan Hamas," kata juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari dalam konferensi pers, Jumat (27/10/2023).

Baca Juga

Ia menunjukkan foto-foto, diagram dan rekaman audio yang menurutnya menunjukkan bagaimana Hamas menggunakan sistem rumah sakit dan Rumah Sakit Al Shifa khusus untuk menyembunyikan berbagai pos komando dan titik masuk ke dalam jaringan terowongan yang luas di bawah Gaza.

"Teroris Hamas beroperasi di dalam dan di bawah rumah sakit Shifa dan rumah sakit lainnya di Gaza," katanya.

Anggota biro politik Hamas Ezzat El-Reshiq membantah tuduhan tersebut. "Tidak ada dasar kebenaran dari apa yang dilaporkan juru bicara militer musuh," katanya di aplikasi kirim-pesan Telegram.

Ia menuduh Israel menyebarkan kebohongan sebelum "melakukan pembantaian baru terhadap rakyat kami".

Komentar tersebut muncul ketika pasukan Israel berkumpul di luar Gaza dan melakukan serangan ke kantong tersebut sebagai persiapan serangan balas atas serangan mendadak Hamas yang menurut Israel menewaskan sekitar 1.400 orang.

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu jet-jet tempur dan artileri Israel menggempur Gaza, menghancurkan ratusan ribu rumah dan menewaskan lebih dari 7.000 orang.

Tidak mungkin untuk memverifikasi pernyataan Hagari. Militer Israel secara teratur menuduh Hamas membangun pusat kepemimpinan dan operasional di daerah pemukiman atau di sekitar sekolah atau rumah sakit.

Para pejabat PBB mendorong jeda pertempuran untuk memungkinkan bantuan masuk ke Gaza, di mana lebih dari 1 juta orang telah mengungsi. PBB juga memperingatkan mereka mungkin harus menghentikan operasi jika tidak ada pasokan bahan bakar yang masuk.

Pejabat Israel mengatakan Hamas memiliki cadangan bahan bakar yang cukup banyak yang digunakan untuk operasinya sendiri.

"Ada bahan bakar di rumah sakit-rumah sakit di Gaza dan Hamas menggunakannya untuk infrastruktur terorisnya," kata Hagari.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement