Senin 30 Oct 2023 19:42 WIB

Bandara di Dagestan Rusia Dibuka Kembali Setelah Kerusuhan Anti-Israel

Polisi Rusia telah menangkap 60 orang yang dicurigai menyerbu bandara di Dagestan.

Aparat penegak hukum berpatroli di area luar bandara di Makhachkala, Dagestan, Rusia, pada 30 Oktober 2023.
Foto: STRINGER/AFP
Aparat penegak hukum berpatroli di area luar bandara di Makhachkala, Dagestan, Rusia, pada 30 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Bandara Makhachkala Rusia di wilayah mayoritas Muslim Dagestan dibuka kembali pada Senin (30/10/2023) sore menyusul kerusuhan anti-Israel pada hari sebelumnya.

“Kedatangan dan keberangkatan pesawat di Bandara Makhachkala Uytash dilanjutkan pada pukul 14.00 waktu Moskow (11.00 GMT) pada 30 Oktober,” kata badan transportasi udara federal Rusia dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita AFP.

Baca Juga

Polisi Rusia pada hari Senin mengatakan mereka telah menangkap 60 orang yang dicurigai menyerbu bandara, berusaha menyerang penumpang Yahudi yang datang dari Israel. Lusinan pengunjuk rasa, banyak dari mereka meneriakkan "Allahu akbar", mendobrak pintu dan penghalang di bandara Makhachkala pada hari Ahad, dan beberapa diantaranya menyerbu ke landasan pacu.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kerusuhan anti-Israel yang terjadi di Bandara Makhachkala disebabkan adanya campur tangan pihak luar. “Peristiwa kemarin di bandara Makhachkala, sebagian besar, akibat dari campur tangan eksternal,” kata Peskov kepada wartawan.

Kremlin tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai klaimnya mengenai “campur tangan eksternal”.

Menanggapi peristiwa tersebut, Presiden Vladimir Putin dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan para penasihat utamanya, termasuk menteri pertahanan dan kepala mata-mata, pada hari Senin. "Pertemuan ini untuk membahas upaya Barat untuk menggunakan peristiwa di Timur Tengah untuk memecah belah masyarakat Rusia," kata Peskov.

 

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement