REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Putri Mahkota Spanyol Leonor, yang pada hari Selasa (31/10/2023) berulang tahun ke-18 dan akan berjanji setia kepada konstitusi, adalah satu dari empat wanita di Eropa yang akan naik takhta.
Berikut profil singkat masing-masingnya:
1. Kerajaan Spanyol, Putri Leonor
Putri tertua Raja Felipe VI dan Ratu Letizia, Leonor de Borbon y Ortiz menjadi pewaris pada usia delapan tahun, setelah kakeknya Raja Juan Carlos turun tahta. Lahir pada tanggal 31 Oktober 2005, pada ulang tahunnya yang ke 18 dia akan bersumpah setia kepada raja dan konstitusi.
Konstitusi Spanyol memperbolehkan pewaris takhta perempuan hanya jika dia tidak memiliki saudara laki-laki. Leonor akan menjadi kepala negara perempuan Spanyol pertama sejak pemerintahan Isabella II dari tahun 1833 hingga 1868.
Felipe dan mantan istrinya, seorang pembaca berita, sudah menjadi kesayangan pers selebriti, dan kelahiran Leonor serta adik perempuannya, Sofia, semakin menarik perhatian keluarga kerajaan.
Leonor bersekolah di sekolah swasta mahal di Madrid barat, dan kemudian menghabiskan dua tahun di sekolah berasrama di kastil abad pertengahan di Wales, sebelum memulai pelatihan militer selama tiga tahun pada September 2023.
2. Kerajaan Belanda, Putri Catharina-Amalia
Anak tertua Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima, Putri Catharina-Amalia genap berusia 20 tahun pada tahun ini. Berdasarkan undang-undang tahun 1983, putra atau putri tertua raja menjadi ahli waris.
Dia menjadi yang pertama dalam antrean ketika Willem-Alexander menggantikan ibunya, Beatrix, setelah dia turun tahta pada tahun 2013.
Pada tahun 2021, ketika keluarga kerajaan menghadapi semakin banyak kritik karena tidak berhubungan, Amalia melepaskan haknya atas pendapatan tahunan sebesar 1,6 juta euro (1,7 juta dolar AS) sebelum mengambil tugas kerajaan.
Lahir pada tanggal 7 Desember 2003, ia tinggal bersama kedua orang tuanya dan saudara perempuannya di sebuah istana yang dikelilingi hutan di pinggiran Den Haag. Sang putri menyelesaikan studi dasar dan menengahnya di pusat politik Belanda, sebelum melanjutkan ke Universitas Amsterdam.
Pada tahun 2022 dia pindah dari tempat tinggal pribadinya ke istana karena ancaman yang tidak dijelaskan terhadap keamanannya.
3. Kerajaan Belgia, Putri Elisabeth
Putri Elisabeth, 22 tahun, adalah putri tertua Raja Philippe dan Ratu Mathilde. Undang-undang yang melarang perempuan menjadi raja dicabut pada tahun 1991. Elisabeth akan menjadi ratu pertama Belgia.
Ayahnya menjadi raja pada tahun 2013 setelah ayahnya Albert II turun tahta. Lahir pada tanggal 25 Oktober 2001 di Brussels, dia saat ini belajar di Universitas Oxford setelah menamatkan sekolahnya di Wales.
Raja Belgia pada dasarnya memiliki peran simbolis, dan monarki sering dikritik oleh orang-orang Belanda yang pro-kemerdekaan di Flanders.
Elisabeth mengenyam pendidikan dalam bahasa Belanda, yang pertama bagi anggota keluarga kerajaan, yang biasanya dianggap berbahasa Prancis.
4. Kerajaan Swedia, Putri Victoria
Putri Mahkota Victoria, lahir pada 14 Juli 1977, merupakan putri sulung Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia. Dia menjadi ahli waris hanya ketika Swedia mengubah undang-undang suksesi pada tahun 1980 untuk memungkinkan anak sulung raja mewarisi takhta, tanpa memandang jenis kelamin.
Dia akan menjadi ratu ketiga di Swedia, dan yang pertama dalam hampir tiga abad. Kini berusia 46 tahun, ia menikah dengan mantan pelatih gymnya Daniel Westling pada tahun 2010, dan telah lama mengungguli ayahnya dalam jajak pendapat popularitas, dan dipuji atas kompetensi dan dedikasinya.
Pasangan ini memiliki dua anak, Putri Estelle, lahir pada tahun 2012, dan Pangeran Oscar, 2016. Mereka tinggal di Istana Haga di luar Stockholm.
Dia menghabiskan dua tahun menempuh pendidikan di Universitas Yale di Amerika Serikat, dan telah menjalankan tugas di PBB, Uni Eropa, dan magang di pemerintah dan militer Swedia.