Selasa 31 Oct 2023 10:06 WIB

Salahkan Netanyahu, Para Sandera: Anda yang Membunuh Kami

Para sandera menyalahkan Netanyahu yang enggan lakukan gencatan senjata

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Para sandera menyalahkan Benjamin Netanyahu yang enggan melakukan gencatan senjata dan pertukaran tahanan
Foto: AP Photo/Abir Sultan
Para sandera menyalahkan Benjamin Netanyahu yang enggan melakukan gencatan senjata dan pertukaran tahanan

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kelompok sayap bersenjata Hamas Brigade Al Qassam telah merilis sebuah video yang menunjukkan tiga sandera yang ditahan di Jalur Gaza pada Senin (30/10/2023). Dalam video tersebut, mereka menyalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Video memuat Yelena Trupanob, Danielle Aloni, dan Rimon Kirsht ini menyerukan kesepakatan untuk menjamin pembebasan mereka dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina. Tampak seorang perempuan menggunakan abaya yang duduk di tengah mewakili dua orang lainnya berbicara. Berikut transkrip lengkap pernyataannya dari video yang disebarkan akun Quds News Network di media sosial X.

Baca Juga

"Hai Bibi Netanyahu. Kami sudah ditahan oleh Hamas selama 23 hari. Kemarin mereka telah melakukan temu media dengan keluarga sandera yang berada di Gaza.

Kami tahu bahwa gencatan senjata seharusnya dilakukan, sehingga kami dapat dibebaskan. Dan Anda, Netanyahu, Anda berkomitmen untuk membebaskan kami semua. Tapi justru,  malah menanggung kegagalan politik, keamanan, militer, dan diplomatik karena Anda gagal pada 7 Oktober dan tidak ada tentara di sana saat itu. Tidak ada yang melindungi kami, meskipun kami adalah warga negara dan kami membayar pajak kepada pemerintahan Israel. Dan di sini lah kami menjadi tahanan Hamas.

Anda yang membunuh kami, Anda menginginkan kami mati, dan Anda ingin pasukan militer membunuh kami. Anda membunuh banyak orang Israel.

Anda harus melepaskan semua tahanan dan membebaskan kami. Keluarkan kami dari sini dan kembali kepada keluarga kami. Sekarang, sekarang, sekarang!"

Usai beredarnya video tersebut...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement