Selasa 31 Oct 2023 23:41 WIB

Atta: Viralkan Kejahatan Perang Israel di Media Sosial

Aksi memviralkan kejahatan perang Israel menjadi bagian dari membangun opini dunia.

Ketua Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban, Dr. Ahed Abu Al Atta (dua kiri), menjadi pembicara pada ‘Seminar dan Aksi Solidaritas untuk Gaza Palestina: Memperkuat Kebijakan Indonesia untuk Palestina’ di kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Foto: istimewa UMJ
Ketua Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban, Dr. Ahed Abu Al Atta (dua kiri), menjadi pembicara pada ‘Seminar dan Aksi Solidaritas untuk Gaza Palestina: Memperkuat Kebijakan Indonesia untuk Palestina’ di kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta, Selasa (31/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban Dr Ahed Abu Al Atta, menyebut masyarakat termasuk mahasiswa bisa melakukan banyak hal dalam membantu perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan zionis Israel. Mereka salah satunya bisa melakukannya dengan cara memviral kejahatan perang Israel agar seluruh dunia mengetahuinya.

‘’Yang bisa dilakukan sebagai mahasiswa adalah berkampanye di media sosial dan aktif memberitakan dan menshare  kejahatan perang yang dilakukan oleh bangsa Israel,’’ kata Dr Atta saat menjadi pembicara pada ‘Seminar dan Aksi Solidaritas untuk Gaza Palestina: Memperkuat Kebijakan Indonesia untuk Palestina’ di kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Atta menyebut aksi memviralkan kejahatan perang Israel menjadi bagian dari membangun opini dunia bahwa tindakan Hamas merupakan langkah perjuangan dalam membebaskan negaranya dari penjajahan Israel. Menurutnya, serangan Badai Al Aqsa yang terjadi pada 7 Oktober lalu merupakan upaya perlawanan Palestina dalam melepaskan diri dari penjajahan Israel.

Badai Al Aqsa dinilai sebagai upaya membebaskan Al Aqsa dari cengkeraman Israel. Hal itu karena sudah banyak jatuh korban di pihak Palestina dan bahkan terdapat 7.000 orang Palestina dipenjara Israel.

Selain itu, Dr Atta menyerukan agar masyarakat melakukan aksi demonstrasi untuk mengirimkan pesan kepada para pengambil kebijakan dan dunia agar menghentikan perang dan penjajahan yang dilakukan Israel. Ia juga menyerukan agar masyarakat memboikot produk-produk yang ada kaitan dengan Isarel.

‘’Itulah sejumlah langkah dalam membantu Palestina selain juga terjun sebagai relawan membantu kegiatan sosial dan kemanusiaan bagi Palestina,’’ ujarnya.

Dosen Prodi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah, Sumarno MSi, menyebut serangan Badai Al Aqsa tidak berdiri sendiri. Insiden itu muncul dari penjajahan yang sudah lama terjadi sehingga terjadi perjuangan untuk kemerdekaan Palestina. 

Sumarno pun menyebut agresi brutal tentara Israel telah melahirkan solidaritas internasional untuk bela Palestina. Aksi dukungan diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti donasi ke berbagai lembaga terpercaya, demonstrasi serta aksi di media sosial.

Bantu Palestina

Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Jakarta Mohammad Hadi menyerukan agar serangan Israel kepada Palestina segera dihentikan. ‘’Kita semua harus membantu Palestina dan memberikan dukungan bagi warga Palestina terutama untuk obat-obatan dan makanan,” tegasnya.

UMJ pun bergerak memberikan bantuan bagi pengungsi Palestina untuk dapat belajar di UMJ. UMJ akan mendukung warga Palestina untuk kuliah di kampus ini. 

Sementara, anggota DPR dari Fraksi PKS, Ledia Hanifa Amalia, menjelaskan, Indonesia telah melakukan berbagai dukungan terhadap Palestina sejak peristiwa 7 Oktober lalu. Di antara dukungan itu disampaikan di berbagai forum internasional termasuk di PBB. 

Indonesia ikut memberikan suara menyokong terhadap resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan penghentian perang dan membuka jalur bantuan kemanusiaan. Dalam situasi sekarang ini, Ledia mengajak masyarakat agar mendorong Pemerintah untuk terus aktif bersuara di dunia internasional mendesak dibukanya jalur-jalur pengiriman bantuan kemanusiaan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement