Jumat 03 Nov 2023 14:22 WIB

Rusia Kirim Dua Pesawat Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Israel adalah negara pendudukan dan tak berhak untuk mempertahankan diri

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Dampak serangan Israel ke Gaza
Foto: VOA
Dampak serangan Israel ke Gaza

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Darurat Rusia telah mengirim dua pesawat Il-76 yang memuat bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Jalur Gaza, demikian keterangan pers kementerian tersebut kepada para wartawan, Jumat (3/11/2023).

"Sesuai dengan keputusan presiden Rusia, dua pesawat Il-76 milik kementerian darurat Rusia telah dikirim untuk mengangkut kargo kemanusiaan untuk warga Jalur Gaza," dalam pernyataan resminya

Baca Juga

Berat keseluruhan dari pengiriman tersebut adalah 28 metrik ton. Kargo tersebut terdiri dari berbagai obat-obatan, agen hemostatik, dan bahan perban. Kargo tersebut akan diserahkan kepada anggota Bulan Sabit Merah Mesir, yang akan mengantarkannya ke Gaza.

Sebelumnya pada hari Kamis (2/11/2023), Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Alexander Venediktov mengatakan bahwa kasus Ukraina menunjukkan bahwa AS akan mendapatkan keuntungan dari eskalasi yang lebih besar di Timur Tengah.

"Kita semua tahu tentang upaya Amerika selama bertahun-tahun untuk merusak upaya pemeliharaan perdamaian global dan melawan pemulihan posisi kedua belah pihak dalam konfrontasi Palestina-Israel. Seperti yang ditunjukkan oleh pengalaman, seperti dalam kasus Ukraina, Amerika tidak akan gagal untuk mengambil keuntungan dari eskalasi lebih lanjut di Timur Tengah," kata Venediktov menambahkan.

Hal ini terjadi setelah Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzia, menegaskan bahwa "Israel" adalah negara pendudukan dan tidak memiliki hak untuk mempertahankan diri, menyerukan diakhirinya pertumpahan darah untuk menghindari perluasan cakupan krisis ke seluruh wilayah.

Nebenzia juga menekankan perlunya mengizinkan para mediator untuk bekerja mencari "solusi diplomatik, termasuk pembebasan segera para tahanan." Dia percaya bahwa solusi diplomatik harus ditemukan cepat atau lambat, tetapi pertanyaannya adalah "Berapa banyak orang tak berdosa yang akan mati selama ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement