Jumat 03 Nov 2023 18:03 WIB

Meksiko Laporkan Wabah Flu Burung Pertama  

Wabah ini menewaskan 15 ribu dari total 90 ribu ekor ayam petelur di peternakan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Friska Yolandha
Peternak memanen telur di Ampeldento, Malang, Jawa Timur, Selasa (6/12/2022). Meksiko laporkan wabah flu burung
Foto: ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Peternak memanen telur di Ampeldento, Malang, Jawa Timur, Selasa (6/12/2022). Meksiko laporkan wabah flu burung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Meksiko melaporkan wabah flu burung pertamanya pada musim ini. Wabah tersebut mengimbas sebuah peternakan, membuat 15.000 ekor ayam petelur yang ada di peternakan unggas tersebut mati akibat terjangkit virus.

"Wabah pertama flu burung H5 yang sangat patogen pada musim ini dilaporkan di unit produksi unggas di kotamadya Cajeme, Sonora," kata Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH), dikutip dari laman Reuters, Jumat (3/11/2023).

Baca Juga

Wabah ini menewaskan 15 ribu dari total 90 ribu ekor ayam petelur yang ada di peternakan. Unggas yang tersisa dilaporkan disembelih di unit produksi peternakan tersebut. Dalam sebuah laporan, WOAH mengatakan subtipe virus yang ditemukan adalah H5N1.

Subtipe virus itu disebut tidak berbahaya bagi manusia melalui konsumsi daging atau telur. Namun, Kementerian Pertanian Meksiko dalam sebuah pernyataan tetap melakukan karantina untuk mencegah penyebaran. Kementerian juga mengatakan bahwa penyakit yang sama terdeteksi di peternakan lain.

Jarak antara peternakan yang juga diserang flu burung itu hanya berjarak tiga kilometer dari peternakan yang sebagian unggasnya mati. Disinfeksi sedang dilakukan di peternakan yang baru dijumpai itu, yang disebut menampung 54.000 unggas.

Meksiko adalah salah satu dari 10 produsen daging ayam terbesar di dunia, namun hanya kurang dari satu persen daging ayamnya yang diekspor. Tetap saja, penyebaran virus flu burung yang sangat menular meningkatkan kekhawatiran di kalangan pemerintah dan industri unggas.

Pada tahun-tahun sebelumnya, flu burung telah merusak ternak unggas di seluruh dunia, mengganggu pasokan, meningkatkan harga pangan, dan menimbulkan risiko penularan ke manusia. Rusia, Afrika Selatan, dan sebagian Eropa Timur juga melaporkan wabah virus ini terkonsentrasi dalam beberapa bulan terakhir.

Otoritas keamanan hewan Meksiko awal bulan lalu telah mengonfirmasi kasus pertama flu burung H5N1 pada burung liar. Padahal, Meksiko menyatakan peternakan unggas di negara tersebut bebas dari virus flu burung hanya sehari sebelumnya.

Hal ini terjadi setelah Meksiko tahun lalu meluncurkan kampanye vaksinasi burung secara besar-besaran di daerah berisiko tinggi, termasuk Sonora, untuk mencegah penyebaran H5N1. Pernyataan lain dari Kementerian Pertanian mengatakan bahwa pengujian vaksin sedang dilakukan.

Tujuannya, untuk melihat apakah vaksin yang diterapkan tahun lalu efektif dalam melawan virus yang masuk pada 2023. Strategi vaksinasi baru direncanakan dimulai pada awal Oktober 2023. Badan keamanan hewan Meksiko, Senascia, mendesak para peternak lokal untuk memperkuat langkah-langkah biosekuriti. Pihak peternakan diimbau segera memberi tahu jika ada kelainan yang terlihat pada hewan.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement