Sabtu 04 Nov 2023 20:41 WIB

Serangan Udara Israel Targetkan Tangki Air dan Sumber Listrik di Gaza

Pasukan Israel meningkatkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza.

Rep: Antara/Anadolu/ Red: Qommarria Rostanti
Warga Palestina memeriksa kerusakan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Gaza. Serangan udara Israel disebut menargetkan tangki air dan panel surya.
Foto: AP Photo/Abdul Qader Sabbah
Warga Palestina memeriksa kerusakan bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Gaza. Serangan udara Israel disebut menargetkan tangki air dan panel surya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Israel meluncurkan serangan ke beberapa lokasi di Kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada Rabu (1/11/2023) pagi. Menurut Al-Aqsa TV yang berafiliasi dengan Hamas, serangan itu menargetkan tangki air umum yang memasok beberapa permukiman di Rafah timur.

Pasukan Israel juga mengincar gerbang Rumah Sakit Anak Al-Nasr di Kota Gaza bagian barat, kata stasiun TV itu di Telegram. Sebuah masjid di permukiman Sabra yang padat penduduk di Gaza barat juga dibom, kata Al-Aqsa TV.

Baca Juga

Beberapa saksi mata melaporkan sejumlah perahu nelayan terbakar di pantai Rafah setelah menjadi target serangan Israel. Menurut koresponden Al Jazeera, pasukan pendudukan Israel menyasar panel-panel surya di Kota Gaza, yang berfungsi sebagai sumber listrik satu-satunya bagi penduduk yang masih berada di sana.

Serangan udara Israel lainnya melumpuhkan generator listrik utama di Rumah Sakit Al-Wafaa di Kota Gaza, kata koresponden tersebut. Pasukan Israel meningkatkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza, yang telah diserang dari udara tanpa henti sejak Hamas melancarkan serangan mengejutkan ke Israel pada 7 Oktober.

Hampir 10.800 orang telah tewas dalam konflik tersebut, termasuk sedikitnya 9.227 warga Palestina dan hampir 1.540 warga Israel. Akibat pengepungan Israel, cadangan kebutuhan pokok bagi 2,3 juta warga Gaza semakin menipis, selain menyebabkan banyak korban jiwa dan pengungsi.

 

Sumber: Anadolu

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement