Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, total lebih dari 9.000 orang yang terbunuh di Gaza. Jumlah ini empat kali lebih banyak kematian dibandingkan konflik 50 hari antara Israel dan Hamas di Gaza pada 2014 ketika lebih dari 2.200 warga Palestina terbunuh.
Griffiths mengatakan, jumlah korban sebenarnya hanya akan muncul setelah bangunan dibersihkan dan puing-puingnya dibersihkan. Dia pun menyerukan jeda kemanusiaan untuk memberikan bantuan kepada jutaan orang.
Duta besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengkritik Griffiths karena berbicara tentang jeda kemanusiaan, sesuatu yang juga didesak oleh Amerika Serikat. Padahal Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres telah berulang kali menyerukan gencatan senjata penuh.
"Ini berarti Israel terus membunuh warga Palestina, namun sesekali memberi kami waktu beberapa jam, untuk mendapatkan makanan dan barang lainnya,” kata Mansour.
Mansour mengatakan, gencatan senjata sangat penting untuk menyelamatkan nyawa. Dia mengatakan, hampir 50 persen dari seluruh bangunan di Jalur Gaza telah dihancurkan oleh Israel dan situasi yang dihadapi warga Palestina tidak dapat dipahami dan digambarkan.
“Hal ini mengharuskan kita semua melakukan segala yang kita bisa untuk menghentikannya,” kata Mansour.