REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok Houthi Yaman memperingatkan tentang meluasnya konflik Israel-Palestina jika Amerika Serikat (AS) terus mendukung Israel dalam serangan gencarnya di Gaza. Juru bicara Houthi Mohamed Abdulsalam mendesak masyarakat Arab untuk mendukung warga Palestina di Gaza untuk mencapai hak sah mereka.
“(Menteri Luar Negeri AS Antony) Blinken harus menyadari lingkaran konflik akan melebar, selama AS terus memberi Israel waktu untuk melanjutkan genosida di Gaza,” ujar Abdulsalam melalui saluran pro-Houthi Al-Masirah.
Sementara itu, juru bicara militer Houthi Yahya Saree berjanji akan terus menembakkan rudal dan drone ke arah Israel. Dalam beberapa hari terakhir, kelompok Houthi mengumumkan pihaknya menembakkan beberapa rudal dan drone ke arah Israel.
Sedangkan Blinken menolak seruan luas untuk gencatan senjata di Gaza pada Sabtu. Padahal sebelumnya dia bertemu dengan para pemimpin Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Mesir, Yordania, dan Otoritas Palestina di Amman.
“Gencatan senjata sekarang hanya akan membuat Hamas tetap bertahan, mampu berkumpul kembali dan mengulangi apa yang mereka lakukan pada 7 Oktober,” kata Blinken
Perdana Menteri pemerintah Houthi Abdelaziz bin Habtour sebelumnya menyatakan, Houthi adalah bagian dari poros perlawanan terhadap Israel. Sebutan tersebut mencakup kelompok-kelompok yang didukung Iran di Lebanon, Suriah dan Irak.
“Itu satu poros dan ada koordinasi, ruang operasi gabungan, dan komando gabungan untuk semua operasi ini. Kita tidak bisa membiarkan musuh Zionis yang arogan ini membunuh rakyat kita," ujar Abdelaziz.
Israel menyalahkan Houthi atas serangan pesawat tak berawak pada pekan lalu. Sistem pertahan Israek telah mencegat target musuh yang menuju Israel selatan. Pada 19 Oktober, Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan, pihaknya menembak jatuh tiga rudal jelajah serangan darat dan beberapa drone yang ditembakkan oleh Houthi, kemungkinan ke arah Israel.