Ahad 05 Nov 2023 14:12 WIB

Dubes Palestina: Terima Kasih Banyak Indonesia

Korban tewas warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 9.227 orang.

Ribuan massa mengikuti Aksi Damai Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Kawasan Monas, Jakarta, Ahad (5/11/2023). Dalam aksi tersebut mereka mengecam Serangan Israel ke Palestina yang telah menewaskan ribuan warga Palestina.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Ribuan massa mengikuti Aksi Damai Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Kawasan Monas, Jakarta, Ahad (5/11/2023). Dalam aksi tersebut mereka mengecam Serangan Israel ke Palestina yang telah menewaskan ribuan warga Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya dari Palestina kepada Indonesia. Zuhair mengharapkan rakyat Palestina dan semua orang yang mendukung Palestina bisa bersama-sama melihat Palestina merdeka.

''Salam dari bangsa Palestina disertai apresiasi dan kebanggaan yang setinggi-tingginya buat seluruh yang hadir, seluruh bangsa Indonesia dan kepada Pemerintah Indonesia, tokoh-tokoh pemimpin Indonesia, atas dukungannya terhadap Palestina," kata Zuhari.

"Terima kasih banyak," sambung dia dalam acara "Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina" yang diselenggarakan di Monas, Jakarta, Ahad (5/11/2023).

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina pada Jumat (3/11/2023) mengumumkan korban tewas warga Palestina di Jalur Gaza mencapai 9.227 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 3.826 adalah anak-anak dan 2.405 perempuan. Masih ada sekitar 1.200 anak yang tertimbun di dalam reruntuhan bangunan.

Pada 7 Oktober, penjuang Hamas menyerang Israel untuk melawan penindasan negeri zionis tersebut. Israel membalasnya dengan melakukan serangan brutal ke Gaza yang sampai kini tak berhenti.

Israel juga memblokade Jalur Gaza sehingga penduduk di kantong Palestina ini kesulitan mendapatkan bahan bakar dan listrik. Warga Jalur Gaza juga menghadapi pembatasan ketat pasokan air, makanan dan obat-obatan sejak konflik itu mulai.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza melalui resolusi yang dikeluarkan pada 27 Oktober. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan tidak akan ada gencatan senjata di Jalur Gaza.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement