REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) membantah tuduhan Zionis Israel yang mengatakan bahwa Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza memuat bunker dan menyimpan solar. MER-C menduga bahwa tuduhan Israel tersebut adalah kebohongan yang dibuat dengan sengaja agar punya alasan untuk menyerang RS Indonesia yang jadi tumpuan masyarakat Gaza di utara.
Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad, mengatakan, hampir satu bulan terjadi kekerasan di Jalur Gaza. Korban setiap hari semakin banyak, RS Indonesia menjadi tumpuan utama di Gaza Utara.
Ia menjelaskan, ada dua RS yang berfungsi di Gaza, di antaranya RS Al-Shifa di Gaza bagian tengah dan RS Indonesia di Gaza bagian utara. Dua RS tersebut menjadi tumpuan masyarakat Gaza untuk mendapatkan penanganan darurat akibat perang yang dilakukan Israel.
"Dalam beberapa kesempatan, Israel mencoba untuk melakukan satu kebohongan publik yang mengatakan RS Indonesia menyimpan atau membuat bunker menyimpan solar," kata Sarbini saat konferensi pers Klarifikasi Tuduhan Israel terhadap RS Indonesia di kantor pusat MER-C, Jakarta, Senin (6/11/2023).
MER-C menyampaikan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis bahwa RS Indonesia melakukan hal-hal yang menurut Israel adalah tindakan tidak tepat. MER-C membantah tuduhan tersebut.
"Kita membantah tuduhan itu, kita membangun RS Indonesia dalam konteks yang benar-benar profesional, sesuai kebutuhan masyarakat Gaza, ketika itu dan saat ini, apa yang dituduhkan Israel bisa jadi merupakan pra kondisi Israel untuk melakukan serangan ke RS Indonesia yang ada di Gaza," ujar Sarbini.
Maka, Sarbini menegaskan, MER-C mengimbau kepada masyarakat internasional untuk menjaga institusi atau lembaga yang jelas dilindungi undang-undang salah satunya adalah rumah sakit. MER-C minta ke seluruh masyarakat untuk mengecam Israel agar tidak melakukan langkah-langkah brutal terhadap RS Indonesia.
"Karena itu, (RS Indonesia) merupakan tumpuan masyarakat Gaza di Utara, 450 ribu masyarakat Gaza tergantung ke RS Indonesia, RS Indonesia ini andalan dan tumpuan utama masyarakat Gaza," kata Sarbini.