REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -– Sayap bersenjata Hamas Brigade Al Qassam menggunakan peluru anti-tank 105 mm bernama 'Yassin' yang merupakan buatan lokal saat melawan tank-tank Israel yang berada di Gaza. Laporan terbaru menyatakan pada Ahad (5/11/2023), senjata ini telah menghancurkan enam tank Israel dalam satu hari.
Menurut Brigade Al Qassam, para pejuangnya telah menghancurkan sebuah tank Israel di barat laut Kota Gaza, dua tank di Tal al-Hawa (selatan Kota Gaza), dan tiga lainnya di Beit Hanoun (Jalur Gaza utara). Pada pekan lalu, pasukan itu pun telah menargetkan empat kendaraan Israel di Jalur Gaza barat laut.
Pada 3 November, kelompok itu merilis video informasi tentang peluru anti-tank 105 mm ini pertama kali. Nama senjata ini diambil dari pendiri Hamas Syekh Ahmad Yasin.
Hamas mengkonfirmasi dalam video tersebut, bahwa peluru anti-tank Al-Yassin dirancang oleh Brigade Al Qassam di Gaza dan memiliki kapasitas penghancur yang tinggi. Senjata ini mulai beroperasi selama pertempuran Badai Al Aqsa.
Menurut laporan Yemen Press Agency, Peluru 105/64 mm berbobot 4,5 kg dan ditembakkan oleh RPG dengan jangkauan efektif 100 meter dan jangkauan destruktif 150 meter. Brigade Al-Qassam menunjukkan, bahwa hulu ledak ganda “Al-Yassin 105mm” berfungsi untuk melepaskan perisai dingin dan kemudian menembus besi baja dari mekanisme tersebut sejauh 60 cm dan menghancurkannya.
Menurut laporan Jordan News, roket anti-tank itu aslinya berasal dari Rusia. Namun telah dimodifikasi oleh para insinyur Hamas selama bertahun-tahun untuk beralih dari kendaraan perusak lapis baja hingga mampu menghancurkan tank Merkava Israel yang sangat ditakuti.
Rudal ini didasarkan pada roket "Tandem 85" Rusia, yang pertama kali digunakan oleh Hamas dalam pertempuran "Al-Furqan" pada Januari 2009. Awalnya digunakan untuk menargetkan pengangkut personel lapis baja Israel di sebelah timur kota Jabalia pada 2009.
Dalam pertempuran "Al-Asif Al-Ma'kul" pada Juli 2014, perlawanan menggunakan roket "Tandem 85" versi Rusia, yang membuktikan keefektifannya dengan menghancurkan sembilan tank Israel.
Pada Februari 2017, Brigade Al Qassam mengumumkan, telah mengembangkan versi roket "Tandem 85" yang diproduksi secara lokal dan menamakannya "Yasin 105". Kelompok itu mengaku telah melakukan perbaikan yang meningkatkan akurasi dan efektivitasnya terhadap tank dan kendaraan lapis baja pada umumnya.
Cangkang Yasin terdiri dari kepala penghancur ganda, berisi dua muatan yang meledak dalam dua tahap. Pada tahap pertama meledak dan menembus pelindung luar, dan yang kedua menembus baja tangki serta meledak di dalamnya.
Jangkauan peluru "Yasin 105" diperkirakan antara 100 hingga 500 meter, dengan jangkauan efektif sekitar 150 meter. Sedangkan kecepatan maksimumnya mencapai 300 meter per detik.