Selasa 07 Nov 2023 15:07 WIB

70 Persen Warga Gaza Tergusur Secara Paksa dari Rumah

50 persen unit rumah di seluruh Gaza rusak, 10 persen sudah tak bisa dihuni

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Pihak berwenang di Gaza mengatakan pada Selasa (7/11/2023), 70 persen warga Gaza tergusur secara paksa dari rumah mereka
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pihak berwenang di Gaza mengatakan pada Selasa (7/11/2023), 70 persen warga Gaza tergusur secara paksa dari rumah mereka

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pihak berwenang di Gaza mengatakan pada Selasa (7/11/2023), 70 persen warga Gaza tergusur secara paksa dari rumah mereka karena serangan gencar Israel yang sedang berlangsung. Menurut angka terbaru, populasi Gaza diperkirakan mencapai 2,3 juta jiwa.

“50 persen unit rumah di seluruh Gaza rusak akibat serangan (Israel) dan 10 persen unit rumah hancur total atau tidak dapat dihuni," ujar kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga

Sebanyak dua persen dari populasi daerah kantong yang terkepung adalah korban langsung agresi Israel, baik mereka yang syahid atau terluka. Kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza juga menyatakan, setengah dari rumah sakit dan 62 persen pusat layanan kesehatan di Gaza tidak dapat beroperasi. Tentara Israel menjatuhkan sekitar 30 ribu ton bahan peledak di Gaza sejak 7 Oktober.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober. Setidaknya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak-anak dan 2.641 perempuan terbunuh dalam pengeboman Israel di Jalur Gaza.

Koordinator Bantuan Darurat PBB Martin Griffiths menyesalkan pembunuhan yang sedang berlangsung di Gaza karena jumlah korban tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober telah melampaui 10 ribu orang. "Sebanyak 10.000 orang dilaporkan telah terbunuh sejak 7 Oktober... 10.000 orang dalam satu bulan. Ini bertentangan dengan kemanusiaan," ujarnya di media sosial X.

Sedangkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam sebuah pernyataan mengatakan, Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak. Ratusan anak perempuan dan laki-laki terbunuh atau terluka setiap hari di wilayah kantung tersebut.

Guterres pun mengulangi seruannya untuk gencatan senjata kemanusiaan, lebih banyak bantuan untuk Gaza, pembebasan sandera Hamas tanpa syarat. Dia meminta perlindungan warga sipil, rumah sakit, fasilitas PBB, tempat penampungan, dan sekolah. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement