REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim berhasil merebut sebuah benteng militer Hamas di Jalur Gaza utara pada Selasa (8/11/2023). Pernyataan itu dikeluarkan IDF seperti dikutip laman Al Arabiya.
“Selama sehari terakhir, pasukan IDF mengamankan benteng militer milik Hamas di Jalur Gaza utara. Rudal dan peluncur anti-tank, senjata, serta berbagai materi intelijen ditempatkan di kompleks tersebut oleh pasukan,” bunyi pernyataan IDF.
“Dalam koordinasi dengan tentara di lapangan, sebuah jet tempur IDF menyerang sel yang berisi sekitar 10 teroris. Setelah itu, pasukan darat IDF mengidentifikasi sel rudal anti-tank yang beroperasi di sekitar mereka. Pasukan mengarahkan pesawat IDF untuk menyerang sel teroris,” ujar IDF menambahkan.
Sekitar 900 ribu warga Palestina masih berada di Gaza City dan bagian utara Jalur Gaza, meskipun militer Israel terus melakukan pemboman udara dan artileri untuk memaksa mereka melarikan diri ke selatan.
“Meskipun pembantaian yang dilakukan penjajah terkonsentrasi di Kota Gaza dan Gaza utara dan adanya perang psikologis yang memaksa warga meninggalkan rumah mereka, pendudukan (Israel) tidak mampu mencapai tujuannya untuk menggusur orang-orang,” kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Palestina Iyad al-Buzm pada Selasa (7/11/2023).
Bukannya melarikan diri ke selatan, ujar dia, penduduk di kedua wilayah tersebut memilih mengungsi ke tempat-tempat penampungan atau ke rumah kerabat dan teman mereka. Populasi Gaza City dan sekitarnya melebihi 1,1 juta dari total 2,2 juta warga Palestina. Semuanya menghadapi kondisi kehidupan yang sangat mengerikan akibat blokade Israel yang berlangsung sejak 2006.
“Jumlah pusat penampungan di kota-kota di Jalur Gaza telah mencapai 225, dengan 97 di antaranya berada di Kota Gaza dan Gaza utara, menampung 311.000 pengungsi,” kata Al-Buzm.
Pusat-pusat perlindungan warga Gaza Utara ...