Rabu 08 Nov 2023 22:26 WIB

Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat di Gaza

Serangan di kamp pengungsi Nusseirat pada Rabu pagi membunuh 18 orang.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Gita Amanda
Serangan udara Israel menghantam rumah-rumah di kamp pengungsi Nusseirat pada Rabu (8/11/2023) pagi dan membunuh 18 orang.(ilustrasi)
Foto: AP Photo/Hatem Moussa
Serangan udara Israel menghantam rumah-rumah di kamp pengungsi Nusseirat pada Rabu (8/11/2023) pagi dan membunuh 18 orang.(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA --  Pejabat kesehatan Palestina mengatakan, serangan udara Israel menghantam rumah-rumah di kamp pengungsi Nusseirat pada Rabu (8/11/2023) pagi dan membunuh 18 orang. Sementara di Khan Younis, enam orang meninggal termasuk seorang gadis muda.

“Kami sedang duduk dengan tenang ketika tiba-tiba serangan udara F16 mendarat di sebuah rumah dan meledakkannya, seluruh blok, tiga rumah bersebelahan,” kata seorang saksi, Mohammed Abu Daqa.

Baca Juga

“Warga sipil, semuanya warga sipil. Seorang wanita tua, seorang pria tua dan masih banyak lagi yang hilang di bawah reruntuhan," ujar Abu Daqa menambahkan.

Pejabat Palestina mengatakan, 10.569 orang telah terbunuh dalam serangan Israel dan 40 persen di antaranya adalah anak-anak. "Tingkat kematian dan penderitaan sulit untuk diperkirakan”, kata juru bicara badan kesehatan PBB, Christian Lindmeier di Jenewa, dilansir laman Reuters.

Militer Israel memerintahkan warga Gaza untuk mengosongkan wilayah utara atau berisiko terjebak dalam serangan. Namun bagian tengah dan selatan wilayah kecil Palestina yang terkepung itu juga kembali mendapat kecaman.

Ribuan warga Palestina yang melarikan diri dari utara berjalan kaki dengan kelelahan. Mereka melewati bangunan-bangunan yang hancur terkena bom.

Militer Israel memerintahkan mereka untuk evakuasi ke Wadi, Gaza di sepanjang Jalan Utama Salah al-Din.  Sejumlah besar penduduk Gaza sudah berdesakan di sekolah, rumah sakit dan tempat-tempat lain di wilayah selatan untuk mencari perlindungan.

Ribuan orang lainnya masih berada di wilayah utara yang dikepung, termasuk di rumah sakit utama Al Shifa di Kota Gaza. Um Haitham Hejela berlindung bersama anak-anaknya yang masih kecil di tenda darurat yang dibangun di halaman rumah sakit.

“Situasinya semakin buruk dari hari ke hari. Tidak ada makanan, tidak ada air. Ketika anak saya pergi mengambil air, dia mengantri selama tiga atau empat jam. Mereka menyerang toko roti, kami tidak punya roti," ujar Um Haitham.

Media Palestina melaporkan bentrokan antara pejuang dan pasukan Israel di dekat kamp pengungsi al-Shati di Kota Gaza. Sayap bersenjata Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, mengatakan, para pejuangnya telah menghancurkan sebuah tank Israel di Kota Gaza. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement